Sohibul Sebut SBY Minta Ambang Batas Presiden Nol Persen
Dalam acara itu, Sohibul Iman mengatakan, salah satu poin yang dibahas adalah mengenai ambang batas presiden dan parlemen atau presidential threshold serta parlementary threshold.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengunjungi kediaman Presiden Ke-6 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (12/3). Rombongan PKS dipimpin oleh presidennya, Sohibul Iman tiba di Puri Cikeas, Bogor sekitar pukul 19.00 WIB, dan keluar sekitar pukul 20.48 WIB.
Dalam acara itu, Sohibul Iman mengatakan, salah satu poin yang dibahas adalah mengenai ambang batas presiden dan parlemen atau presidential threshold serta parlementary threshold.
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
Dia mengungkapkan, dalam pembicaraan tersebut SBY menginginkan ambang batas parlemen hanya nol persen.
"Pak SBY secara pribadi menginginkan nol persen. Tetapi saya katakan, pak kalau nol persen memungkinkan banyak partai yang sengaja dibuat hanya untuk Pilpres saja, sehingga capres akan banyak sekali," katanya di Gerbang Puri Cikeas, Bogor, Kamis (12/3).
PKS justru mengusulkan agar presidential threshold sama dengan usulan ambang batas parlemen, yakni antara empat hingga lima persen.
"Sehingga saya katakan Pak empat sampai lima persen itu yang paling tepat. Kalau empat sampai lima persen, representasi keragaman Indonesia itu terwakili oleh partai," ujar Sohibul.
Dengan asumsi ambang batas parlemen tersebut, dia menjelaskan, maka sekitar delapan hingga sembilan partai yang ada di parlemen.
"Delapan, sembilan, sepuluh partai itu cukup merepresentasi. Tapi kalau lebih tinggi lagi (ambang batasnya) mungkin partai hanya enam, lima itu saya kira akan menghilangkan representasi kemajemukan Indonesia," jelas dia.
Sohibul menceritakan bahwa antara pihaknya dan SBY memang sepakat akan penyederhanaan partai. Namun begitu, penyederhanaan itu tidak harus menghilangkan keterwakilan masyarakat Indonesia yang begitu banyak di parlemen.
Asumsi SBY
Menurut Sohibul bukan tanpa alasan SBY mengusulkan presidential threshold sebesar nol persen. Kata Sohibul, asumsi SBY dengan jumlah tersebut adalah berawal dari fakta bahwa pemilu akan disertakan.
"Kalau disertakan itu logikanya (presidential threshold) harus nol, itu juga saya sepakat. Jangan diserentakkan pakai hasil pemilu lima tahun yang lalu. Mood rakyat di saat pilpres dengan mood rakyat di saat itu kan beda. Jadi harus nol," tandasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com