Sudah 16 tahun jabat ketum PDIP, Mega masih mau lanjut
Jika kongres 2015 menetapkan Megawati, maka dia akan menjadi ketua umum partai paling lama di Indonesia.
Kabar mengejutkan datang dari arena Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP yang berlangsung di Semarang. Forum yang awalnya diagendakan membahas persiapan partai dalam memainkan peran sebagai partai pemerintah malah menjadi ajang pernyataan dukungan untuk sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk melanjutkan masa jabatan.
Aspirasi dari 33 DPD se-Indonesia agar Megawati menjadi ketua umum lagi itu disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko.
"Dalam pidato tersebut, secara aklamasi mewakili seluruh 33 DPD tampil untuk menyampaikan sebuah permohonan politik untuk diminta kesediaannya kembali menjadi ketua umum PDI Perjuangan," kata Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah tentang penyampaian aspirasi yang digelar tertutup itu.
Basarah menyatakan, keputusan Megawati menjadi ketua umum PDIP 2015-2020 akan dikukuhkan dalam Kongres IV pada 2015.
Megawati sendiri menerima usulan itu, namun dia juga memikirkan usianya yang sudah tua. Sejak 1999 memimpin PDIP, Megawati hingga kini sudah 16 tahun memimpin si moncong putih. Jika kongres 2015 menetapkan Megawati memimpin untuk periode hingga 2020, Megawati akan menjadi ketua umum partai paling lama yang pernah ada di Indonesia.
Bagaimana usulan agar megawati menjadi ketua umum lagi itu muncul dan diterima Megawati? Berikut rangkumannya:
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa fokus utama Rakernas ke-5 PDIP? Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput."Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput," tuturnya.
-
Apa yang akan ditentukan oleh PDIP dalam Rakernas Mei mendatang? Basarah mengungkapkan sikap politik PDIP lima tahun ke depan akan ditentukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar Mei mendatang.
Mega siap menjadi ketum PDIP 2015-2020
Tanpa diduga-duga, Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, menjadi forum bagi Megawati Soekarnoputri untuk menyatakan kesiapannya memimpin partai kembali untuk periode 2015-2020. Hal itu ditegaskan Megawati di hadapan sejumlah pengurus daerah.
"Ada sebuah aspirasi berbicara mengenai ketua umum. Karena itu adalah hak di kongres tapi bukan berarti dilarang karena sebagai sebuah aspirasi yang nanti akan menjadi sebuah rekomendasi. Jadi karena nanti seluruh peserta rakernas, saat ini menyatakan kesetujuan saya untuk menjadi ketum lagi," kata Megawati di arena Rakernas IV PDIP, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9).
Megawati mengatakan, kesiapannya menjadi ketua umum kembali harus dikukuhkan lebih dulu sebelum Kongres tahun depan.
"Karena dalam AD/ART kami dalam rakernas tidak ada mekanisme tapi bukan berarti dilarang, di mana ini semua aspirasi yang diwakili oleh seluruh jajaran tiga pilar di PDIP yaitu struktur, legislatif, eksekutif," kata Megawati.
Jika sudah mendapat persetujuan tiga pilar partai, kata Megawati, sebenarnya hal itu sudah kuorum. "Yang gampang nantinya dibawa ke kongres untuk segera dilakukan pengukuhan sehingga kongres nanti sifatnya saya sebagai penanggung jawab," ujar Megawati.
"Kongres mengetahui bahwa bagaimana tata tertib untuk jadwal kongres. Maka tidak akan ada lagi pilihan ketum tapi yag ada adalah dengan resmi pengukuhan ketum periode 2015-2020, yang ada nanti hanyalah pilihan DPP partai," ujarnya.
Diusulkan Jokowi
Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasan utama dia siap menjadi ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lagi adalah demi membantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Megawati mengakui usulan itu juga datang dari Jokowi.
"Enggak tau ya ini (Jokowi) tiba-tiba inspirasinya apa sehingga memang saya kaget juga. Kebetulan saya lagi makan salak hampir saja ketelan bijinya," kata Megawati kepada wartawan di arena Rakernas IV PDIP, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9).
Setelah mendapat usulan dari Jokowi tersebut, Megawati mengakui memikirkan sejumlah pertimbangan sampai akhirnya pada keputusan siap menjadi ketua umum PDIP untuk periode 2015-2020.
"Karena memang banyak faktor yang harus dipikirkan karena mereka mungkin sudah sangat mengerti karena kami sebagai sebuah keluarga besar di partai ini. Mungkin itu tadi yang saya katakan, sebuah partai yang unik, ya begitulah PDI Perjuangan," kata Megawati.
Dalam periode pemerintahan Jokowi-JK ke depan, Megawati melihat PDIP membutuhkan ketua umum yang tidak hanya mengerti soal kepartaian, tetapi juga pemerintahan.
"Membutuhkan seorang ketum mengerti baik sebagai ketua organisasi sebuah partai, dan saya kan juga pernah jadi presiden satu kali, sehingga ini bisa bersinergi bagaimana cara untuk dalam lima tahun ini bisa membuat banyak kemajuan di Indonesia," ujar Megawati.
Ingin bantu Jokowi
Megawati Soekarnoputri telah menyatakan siap untuk kembali menjadi ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) periode 2015-2020. Alasan utama Megawati menyatakan kesiapan itu sebelum Kongres 2015 adalah untuk membantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
"Karena memang banyak faktor yang harus dipikirkan karena mereka mungkin sudah sangat mengerti karena kami sebagai sebuah keluarga besar di partai ini. Mungkin itu tadi yang saya katakan, sebuah partai yang unik, ya begitulah PDI Perjuangan," kata Megawati kepada wartawan di arena Rakernas IV PDIP, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9).
"Sehingga saya melihat ke depan ini terutama untuk membantu presiden Pak Jokowi yang Insya Allah dilantik pada 20 Oktober," kata Megawati.
Dalam periode pemerintahan Jokowi-JK ke depan, Megawati melihat PDIP membutuhkan ketua umum yang tidak hanya mengerti soal organisasi kepartaian, tetapi juga pemerintahan.
"Membutuhkan seorang ketum mengerti baik sebagai ketua organisasi sebuah partai, dan saya kan juga pernah jadi presiden satu kali, sehingga ini bisa bersinergi bagaimana cara untuk dalam lima tahun ini bisa membuat banyak kemajuan di Indonesia," ujar Megawati.
Hadang Koalisi Merah Putih
Meski tidak secara spesifik mengungkapkan apa yang akan dibantu, Megawati mengisyaratkan langkah politiknya itu tak lepas dari aksi Koalisi Merah Putih yang ingin menjegal Jokowi.
"Rakyat yang memilih Jokowi, tentu dalam sebuah pemilu akan ada calon, saya sajalah contohnya enggak usah jauh-jauh ketika 2004 ketika saya dinyatakan kalah, ya sudah, enggak ada saya berbuat macam-macam yang namanya di DPR," kata Megawati di arena Rakernas IV PDIP, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9).
Kemudian pada Pilpres 2009, Megawati mengatakan, dia juga dinyatakan kalah oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"2009 Saya maju lalu dinyatakan oleh MK karena pada 2004 terbentuk MK dan 2009 sudah masuk ke MK, secara prosedural hukum nasional kita. Saya enggak berbuat macam macam, saya menerima karena bukan untuk pikiran sesaat," kata Megawati.
Ditanya apakah sekarang ada yang macam-macam, Megawati mengatakan, "Enggak perlu saya jawab."
Namun kuat dugaan Koalisi Merah Putihlah yang dimaksud Megawati telah macam-macam. Misalnya saja, partai pengusung Prabowo-Hatta itu berusaha mengambil jatah ketua DPR dari PDIP lewat revisi UU MPR, DPR, DPD dan DPRD. Kemudian mereka mencoba mengubah sistem pilkada selama ini, dari pemilihan langsung menjadi melalui DPRD.
Megawati khawatir usianya tidak panjang
Kesediaan Megawati Soekarnoputri untuk dimajukan lagi menjadi ketua umum PDI Perjuangan 2015-2020 diwarnai momen-momen mengharukan. Salah satunya refleksi Megawati soal usianya yang akan mencapai 72 tahun pada 2020.
"Apakah aku akan diberikan usia panjang. Bung Karno wafat 69 tahun, Pak Taufiq 70 tahun. Sekarang aku 67 tahun. Maka dalam 5 tahun, 67 tambah 5 kan, kalau saya jadi, maka umur saya 72 tahun. Apakah masih diizinkan oleh Allah SWT?" kata Megawati yang disambut teriakan 'masih' oleh 1.500an kader PDIP.
Hal itu disampaikan Megawati di arena Rakernas IV PDIP, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9).
Setelah menyampaikan refleksi tersebut, Megawati akhirnya menerima aspirasi dari pengurus daerah untuk menjadi ketua umum kembali. "Dengan mengucapkan bismillah, saya sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menerima untuk menjadi ketua umum," kata Megawati disambut tepuk tangan.
Menurut Megawati, aspirasi di Rakernas IV dari DPP, DPD dan DPC partai sebenarnya sudah memenuhi kuorum seperti di Kongres.
"Maka dengan demikian, di dalam kongres partai nanti, tetap akan dilakukan hal yang ada di AD/ART kita. Hanya saya sendiri yang akan sampaikan di kongres, hasil rakernas IV, mengenai pemilihan ketua umum yang pada waktu sekarang ini telah dilakukan secara aklamasi dengan kehadiran seluruh peserta rakernas," ujarnya.
Setelah itu, kata Megawati, tentu pemilihan ketua umum di Kongres 2015 ditiadakan. "Kongres IV hanya akan melakukan program tahunan kita 5 tahunan ke depan," ujarnya.
Mega ketum PDIP lagi dikukuhkan di Kongres 2015
Kesediaan Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lagi, langsung menjadi keputusan Rakernas IV di Semarang, Jawa Tengah. Hal ini karena sebelumnya seluruh pengurus daerah PDIP secara aklamasi telah menyampaikan aspirasi tersebut.
"Aspirasi ini akan jadi putusan rakernas, mengikat secara keseluruhan kader partai di semua tingkatan," ujar Ketua Panitia Pengarah Rakernas IV PDIP Anderas Pareira itu di arena Rakernas IV, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9).
Aspirasi agar Megawati menjadi ketua umum lagi itu disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko, yang mewakili 33 DPD se-Indonesia.
"Dalam pidato tersebut, secara aklamasi mewakili seluruh 33 DPD tampil untuk menyampaikan sebuah permohonan politik untuk diminta kesediaannya kembali menjadi ketua umum PDI Perjuangan," kata Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah tentang penyampaian aspirasi yang digelar tertutup itu.
Basarah menyatakan, keputusan Megawati menjadi ketua umum PDIP 2015-2020 akan dikukuhkan dalam Kongres IV pada 2015.