Sudah lobi PDIP agar usung Risma, PKS tunggu sikap Megawati
"Nanti siapa yang akan didukung kan tergantung Ibu Mega."
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan sinyal akan merapat ke PDI Perjuangan menjelang Pilgub DKI Jakarta. Wacana tersebut muncul setelah PKS memutuskan menarik diri untuk mendukung incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan pihaknya tengah intensif melakukan komunikasi politik dengan PDIP. Syakir menyebut partainya tengah menunggu keputusan soal siapa calon yang bakal diusung ketua umum Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya Ketua DPP PKS Almuzzammil Yusuf mengatakan, PKS melirik Wali kota Surabaya Tri Rismaharini untuk diusung menuju Jakarta. PKS dan Gerindra kompak ingin menduetkan Wali kota Tri Rismaharini dengan Sandiaga Uno, calon yang telah dipilih Prabowo Subianto.
"Ya kalau kami sejak awal sudah mengomunikasikan dengan pimpinan PDIP di tingkat provinsi atau pusat, kita sampaikan kalau bisa bareng untuk masalah dukung siapa bagaimana ibu ketum," kata Syakir saat dihubungi, Kamis (4/8).
"Kita lihat dari segi pencalonan kalau Bu Risma itu kan kita masih menunggu karena Bu Risma milik PDIP melalui keputusan ibu ketum Megawati. Nanti siapa yang akan didukung kan tergantung Ibu Mega," sambung dia.
Dorongan agar Risma maju DKI 1, lanjutnya, agar dalam gelaran Pilgub DKI terjadi head to head dan tidak hanya ada calon tunggul.
"Kita terus berkomunikasi terus dengan pimpinan provinsi di PDIP. Harapannya head to head. Kuncinya di Bu Mega. Jadi kami prinsipnya PDIP bisa bersama, kedua kita menghargai Bu Mega. Jadi insya Allah yang dimajukan nanti pilihan yang terbaik," tandasnya.
Dia mengakui lobi politik agar PDIP merestui Risma ke Jakarta sudah dilakukan PKS. Meski begitu, Syakir menyebut PKS akan bersabar menunggu keputusan Mega soal bakal calon terbaik yang akan diusung.
"Tingkat provinsi sudah oke, tapi kan yang mengeksekusi kan pusat, nego-nego komunikasi sudah dilakukan. Dengan kekuatan di tangan kita ingin melibatkan masyarakat dalam perbaikan itu yang kita utamakan. PKS tidak egois kalau ada kandidat lain yang lebih baik ya kita usung," tutup dia.
Baca juga:
Risma mendadak minta maaf ke warga Surabaya, sebut ini hari terakhir
Nusron Wahid: Ahok hobinya kerja bukan kampanye
Sudah tunjuk Sandiaga Uno, Gerindra masih lirik Risma buat DKI-1
Hanura rayu PDIP agar buat dukung Ahok-Djarot
Wasekjen: Selesai sudah urusan Ahok dengan PDIP
Pilgub DKI, PPP sebut Risma adalah pilihan utama
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.