Survei Charta Politika: Kepercayaan publik terhadap parpol masih rendah
Charta Politika merilis hasil survei, soal kepercayaan publik terhadap partai politik. Hasilnya, 45,8 persen responden menilai partai politik menjadi lembaga yang tidak bisa dipercaya.
Charta Politika merilis hasil survei, soal kepercayaan publik terhadap partai politik. Hasilnya, 45,8 persen responden menilai partai politik menjadi lembaga yang tidak bisa dipercaya.
"Publik masih kurang percaya terhadap partai politik, tingkat kepercayaan terhadap Parpol hanya 32,5 persen, sedangkan tidak menjawab 15,9 persen," papar Manajer Riset Charta Politika Muslim Tanja dalam rilis survei bersama Asumsi di Penang Bistro, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Muslim menjelaskan, rendahnya ketidakpercayaan publik terhadap Partai Politik sangat beralasan. Sekurangnya, ada tiga yang mendasari hal tersebut, seperti kerja parpol yang belum dirasakan, ramainya kader parpol yang korup di parlemen, dan kedekatan mereka ke masyarakat secara emosional masih kurang.
"Kedekatan publik terhadap parpol memang sangat rendah, Party ID (identification) rata-rata di bawah 20 persen. Fungsi mereka juga masih sangat minim, kerja belum dirasakan, juga tindakan korup anggota dewan yang mana berasal dari kader Parpol," nilai Muslimin.
Karenanya, Muslim mendorong setiap parpol bisa mengirimkan caleg terbaiknya untuk duduk di kursi parlemen. Harapannya, dengan kinerja baik sebagai wakil rakyat, maka citra Parpol bisa pula menjadi lebih baik.
"Jadi yang akan bertanding besok itu caleg itu bisa memperbaiki citra DPR, karena secara institusi dipengaruhi anggota dewan yang berasal dari Parpol itu," beber Muslimin.
Sebagai informasi, Metodologi survei digunakan adalah phone survei, dilaksanakan dari tanggal 23-26 Agustus 2018. Tersebar di 8 kota besar (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar).
Jumlah responden sebanyak 800 orang yang tersebar secara proporsional berdasarkan populasi pengguna telepon di 8 kota besar tersebut.
Pemilihan responden dilakukan dengan melakukan pengacakan sistematis. Toleransi kesalahan phone survei (margin of error) 3.46% pada tingkat kepercayaan 95%.
Reporter: M Radityo Priyasmoro
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Lembaga survei rilis raport kerja dan citra DPR
TNI dan KPK paling tinggi dipercaya publik, partai politik paling buncit
Survei Charta Politika: DPR lebih baik menjalankan fungsinya dibanding MPR dan DPD
Survei Charta Politika: Kepercayaan publik pada DPR di bawah Bamsoet meningkat
Analisis strategi Prabowo-Sandi kalahkan Jokowi-Ma'ruf