Survei Voxpol Pilgub Jabar, ini Elektabilitas para Calon Terkini
Hasil survei menunjukkan, mayoritas responden sebesar 57,6% adalah pemilih rasional.
Voxpol Center Research and Consulting merilis hasil survei elektabilitas untuk Pilkada Jawa Barat (Jabar). Dalam survei tersebut, pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menunjukkan keunggulan dengan perolehan suara sebesar 61,8%.
Di posisi kedua terdapat pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie dengan 18,6%, diikuti oleh Acep Adang Ruhiyat-Gita Dwi Natarina yang mendapatkan 7,4%, dan Jeje Wiradinata-Ronal Supraja dengan 5,6%. Sementara itu, persentase responden yang tidak tahu atau tidak menjawab adalah 6,6%.
Menurut CEO Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago, pasangan Dedi-Erawan masih memimpin dalam survei ini. Namun, ia juga menekankan bahwa dinamika elektoral dalam Pilkada Jabar dapat berubah seiring waktu.
"Inilah peta elektoral terkini, teropong kita terkini dalam Pilgub Jawa Barat dengan simulasi surat suara dengan 4 pasangan calon yang masih unggul 61,8%. Potensi elektoral ke depan bukan tidak mungkin yang lain bisa akan tumbuh, nanti migrasi yang lain akan bergeser ke mana, apakah akan ada yang tergerus atau tidak, itu akan menarik peta ke depan," jelas Pangi.
Hasil survei menunjukkan, mayoritas responden sebesar 57,6% adalah pemilih rasional, disusul oleh pemilih Psikologis (28%) dan pemilih Sosiologis (11,6%). Sementara sebanyak 38% belum menentukan pilihan.
"Mayoritas responden (69%) sudah mantap, namun 27,1% responden belum mantap atau masih mungkin berubah dengan pilihan calon gubernur Jawa Barat," katanya.
Menurutnya, mayoritas responden berharap cagub cawagub yang dipilih meningkatkan kualitas pendidikan, mengatasi masalah kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi.
"Mayoritas responden (76,1%) lebih melihat figur calon kepala daerah sebagai alasan memilih daripada partai pengusungnya (11,3%). Kepala daerah (36,8%) dan Politisi/anggota partai Politik (15,1%) menjadi dua latar belakang pengalaman calon kepala daerah yang paling diinginkan oleh responden," katanya.
Metodologi Survei
Survei ini dilaksanakan selama sepuluh hari, dari tanggal 11 hingga 20 Oktober 2024, dengan populasi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di provinsi Jawa Barat dan memiliki hak pilih (memiliki KTP). Sampel yang diambil mencakup 26 kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat, yang didistribusikan secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk.
Total responden dalam survei ini mencapai 800 orang dengan proporsi 50:50 antara laki-laki dan perempuan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 3,47% pada tingkat kepercayaan 95%.
Setiap responden yang terpilih menjalani wawancara secara langsung (face to face) oleh pewawancara yang telah dilatih, menggunakan aplikasi berbasis Android bernama i-voxpol. Untuk memastikan keakuratan data, dilakukan konfirmasi ulang terhadap 20% dari total sampel secara acak.
Proses ini melibatkan kunjungan langsung dan wawancara ulang oleh koordinator wilayah, sementara 10% lainnya diverifikasi oleh tim verifikator Voxpol pusat melalui wawancara telepon. Hal ini bertujuan untuk memastikan validitas data yang dikumpulkan.
Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)">