Survei Charta Politika: Paramitha Widya Kusuma Ungguli Narjo di Pilkada Brebes 2024
Elektabilitas Paramitha Widya selalu unggul dalam simulasi yang dilakukan baik simulasi 6, 4 hingga 2 nama.
Charta Politika Indonesia menempatkan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Paramitha Widya Kusuma posisi teratas dalam hasil survei elektabilitas untuk bakal calon Bupati Brebes, Jawa Tengah pada Pilkada Serentak 2024. Adapun, survei dilakukan pada 21-26 Juni 2024 dengan jumlah responden sebanyak 800 responden tersebar di 17 Kecamatan Brebes.
- Survei Charta Politika di Pilkada Kutai Kartanegara, Edi-Rendi Kokoh di Posisi Pertama
- Survei Pilkada Jakarta: Ridwan Kamil-Suswono 48,3%, Pramono-Rano Karno 36,5%, Dharma-Kun 5,6%
- Survei Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Dardak Tembus 61,2%, Risma-Gus Hans 26%, Luluk-Lukmanul 2,2%
- Survei Charta Politika: 63% Masyarakat Tak Setuju Praktik Dinasti Politik
Peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha mengatakan elektabilitas Paramitha Widya selalu unggul dalam simulasi yang dilakukan baik simulasi 6 nama, simulasi 4 nama maupun simulasi 2 nama apabila Pilkada Kabupaten Brebes 2024 dilakukan pada hari ini.
“Dalam simulasi 6 nama, Paramitha meraih elektabilitas sebesar 37,6 persen dan disusul oleh Narjo (mantan Wakil Bupati Brebes) dengan 36,1 persen,” kata Ardha melalui keterangannya, Rabu (24/7).
Kemudian, posisi ketiga ditempati oleh Benny Santoso (pengusaha) dengan 8,3 persen; Nur Nadlifah (Anggota DPR RI) dengan raihan 4,0 persen; Dedy Yon Supriyono (mantan Wali Kota Tegal) sebesar 2,9 persen; dan Dian Alex Chandra (pengusaha) cuma 0,4 persen.
Jika simulasi dilakukan terhadap 4 nama, Ardha menyebut nama Paramitha tetap unggul dengan raihan 38,9 persen. Lalu, Narjo masih membuntuti di posisi kedua sebesar 36,5 persen; Benny Santoso sebesar 9,1 persen; dan Nur Nadlifah sebesar 4,5 persen.
“Dalam simulasi Pilkada hanya diikuti 2 nama saja, maka Paramitha mendapat 44,5 persen bersaing ketat dengan Narjo sebesar 41,4 persen; sedangkan 14,1 persen responden tidak memilih keduanya,” jelas dia.
Menurut dia, Paramitha dan Narjo memang bersaing ketat dibandingkan dengan nama-nama lainnya. Dari tingkat pengenalan dan kesukaan, kata dia, Paramitha dan Narjo pun terbilang cukup tinggi di mata responden yakni mencapai 80 persen ke atas. Sedangkan, selain dua nama itu tingkat pengenalan masih sangat rendah di bawah 40 persen.
“Paramitha disukai responden sebanyak 94,7 persen dan dikenal cuma 81,25. Lalu, Narjo disukai responden sebanyak 91,9 persen dan dikenal hingga 85 persen. Benny Santoso dikenal sebanyak 29,5 persen dan disukai sebesar 91,9 persen; dan Nur Nadlifah dikenal sebanyak 24,8 persen dan disukai sebesar 92,4 persen,” ungkapnya.
Selain itu, Ardha mengatakan survei ini juga mensimulasikan nama bakal calon Wakil Brebes untuk mendampingi beberapa nama yang dijagokan sebagai bakal calon Wakil Bupati Brebes 2024. Menurut dia, kategori calon Wakil Bupati ini yang menjadi pilihan tertinggi publik namanya Heri Laksono dan Ahmad Munsip.
“Nama Heri Laksono dinilai sebagai tokoh paling pantas sebagai Wakil Bupati sebesar 13, 8 persen. Heri Laksono untuk mendampingi Narjo itu 13,5 persen; dan untuk mendampingi Paramitha Widya Kusuma sebesar 13,0 persen,” kata Ardha.
Namun demikian, Ardha mengatakan temuan survei terhadap warga Kabupaten Brebes tingkat pengetahuan terkait Pilkada 2024 tergolong rendah, kurang dari 60 persen responden menyatakan sudah mengetahui. Kata dia, responden sudah mengetahui Pilkada Brebes itu 54,9 persen; dan 44,8 persen responden belum tahu.
“Hal ini mengindikasikan tingkat pengetahuan publik terkait dengan Pilkada 2024 belum merata. Padahal, tingkat antusiasme masyarakat atau animo responden untuk mengikuti Pilkada 2024 tergolong sangat tinggi,” pungkasnya.