Survei CPCS: PDIP, Gerindra, Golkar, PSI dan PKB Jadi Pilihan Milenial
PDIP dan Gerindra mendominasi dengan elektabilitas masing-masing di kalangan milenial sebanyak 32,0 persen dan 15,9 persen. Di susul Golkar dengan elektabilitas di kalangan milenial 7,6 persen, kemudian elektabilitas PSI dengan 4,4 persen dan PKB 3,4 persen.
Center for Political Communication Studies (CPCS) melakukan survei terkait suara pemilih milenial menjelang Pemilu Serentak 17 April mendatang. Survei dilakukan pada pada 2-11 Januari 2019, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi itu mencatat lima besar parpol mendapat limpahan suara generasi milenial.
PDIP dan Gerindra mendominasi dengan elektabilitas masing-masing di kalangan milenial sebanyak 32,0 persen dan 15,9 persen. Di susul Golkar dengan elektabilitas di kalangan milenial 7,6 persen, kemudian elektabilitas PSI dengan 4,4 persen dan PKB 3,4 persen.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
"Yang menarik, pendatang baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menempatkan diri pada peringkat keempat dengan dukungan milenial 4,4 persen," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (28/1).
Metode survei dilakukan CPCS adalah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pemilih pemula dan milenial yang berusia antara 17 hingga 35 tahun mencakup 34,3 persen responden.
Okta mengatakan, jika dibandingkan dengan elektabilitas pada seluruh kelompok umur, elektabilitas PSI hanya sebesar 2,2 persen. PDIP dan Gerindra tetap mengungguli dengan elektabilitas 26,2 persen dan 15,2 persen.
Kemudian posisi lima besar lainnya diduduki Golkar dengan 10,1 persen, PKB dengan 6,9 persen, dan Demokrat dengan 5,3 persen.
Menurut Okta, PSI sebagai parpol baru dengan tepat melakukan branding sebagai partai milenial. Berbeda dengan parpol lainnya yang identik dengan orang-orang tua, PSI mengganti istilah-istilah yang kurang disukai anak muda.
"Rakernas diganti dengan kopdarnas, atau panggilan bro dan sis untuk sesama kader PSI," kata Okta.
Okta melanjutkan, platform komunikasi saat ini bergeser dari teknologi media lama yang sifatnya satu arah menjadi interaktif. Meskipun televisi masih menjadi media yang paling banyak ditonton, penetrasi smartphone dan platform daring kini makin meluas.
Meskipun kerap disebut apatis dan apolitis, milenial tetap peduli dengan isu-isu sosial politik. Hanya saja cara menyalurkannya tidak konvensional seperti organisasi dan parpol lama. Alih-alih demo ke parlemen, milenial lebih suka petisi online dan membangun jejaring komunitas.
"Medsos dan aplikasi daring sangat tepat untuk menjaring aspirasi milenial," pungkas Okta.
Berikut adalah hasil lengkap survei CPCS:
Elektabilitas parpol di semua kelompok umur
PDIP: 26,2 persen
Gerindra: 15,2 persen
Golkar: 10,1 persen
PKB: 6,9 persen
Demokrat: 5,3 persen
NasDem: 3,8 persen
PPP: 3,4 persen
PKS: 3,3 persen
PAN: 2,5 persen
PSI: 2,2 persen
Perindo: 1,9 persen
Hanura: 1,2 persen
Berkarya: 0,7 persen
PBB: 0,6 persen
PKPI: 0,4 persen
Garuda: 0,3 persen
Pemilih belum memutuskan atau rahasia: 16,3 persen
Elektabilitas parpol di pemilih milenial
PDIP: 32,0 persen
Gerindra: 15,9 persen
Golkar: 7,6 persen
PSI: 4,4 persen
PKB: 3,4 persen
NasDem: 3,2 persen
Demokrat: 2,9 persen
PAN: 2,7 persen
Perindo: 2,4 persen
PPP: 2,2 persen
PKS: 1,2 persen
Berkarya: 0,5 persen
Hanura: 0,2 persen
PBB: 0,2 persen
PKPI: 0,0 persen
Garuda: 0,0 persen
Milenial belum memutuskan atau rahasia: 21,2 persen
Baca juga:
Isu Lapangan Kerja dan Korupsi Jadi Perhatian Milenial di Tahun Politik
Metode Komunikasi Jokowi Dinilai Lebih Disukai Milenial
Imam Besar Istiqlal Resmikan Lembaga Survei Nasaruddin Umar Office
Mengapa Hasil Survei Jokowi vs Prabowo Subianto Berbeda-beda?
Ketika Warga Dunia Makin Kecewa dengan Pemerintah dan Kepercayaan Publik Kian Merosot
Indikator: PDIP 21,6%, Gerindra 12,2%, Golkar 10,7%, Swing Voters 16,5%
Tanggapi Survei Indikator, PKS Jamin Kader Solid Dukung Prabowo-Sandi