Survei: H-12 Pencoblosan, Jokowi Masih Ungguli Prabowo
Meskipun demikian paslon Jokowi-Ma'ruf masih unggul jauh dengan perbedaan elektabilitas sebesar 20,3 persen. Berdasarkan hasil survei Y-Publica, elektabilitas Jokowi mencapai 53,1 persen, sedangkan Prabowo 32,8 persen.
Gelaran pemilihan presiden (Pilpres) 2019 telah memasuki babak akhir. Dalam empat bulan, selisih elektabilitas antara kedua pasangan calon (paslon) semakin menipis, seiring turunnya elektabilitas Jokowi dan peningkatan elektabilitas Prabowo.
Meskipun demikian paslon Jokowi-Ma'ruf masih unggul jauh dengan perbedaan elektabilitas sebesar 20,3 persen. Berdasarkan hasil survei Y-Publica, elektabilitas Jokowi mencapai 53,1 persen, sedangkan Prabowo 32,8 persen.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari Survei Poltracking Indonesia mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres? Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan peta persebaran kekuatan elektabilitas setiap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan penghasilan.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
"Meskipun elektabilitas terus meningkat, sangat sulit bagi Prabowo-Sandi untuk mengalahkan Jokowi-Ma'ruf, bahkan jika berhasil meraup seluruh suara undecided voter sebanyak 14,1 persen," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono, Jumat (5/4).
Menurut Rudi, turunnya elektabilitas Jokowi berkorelasi dengan penurunan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan. Kepuasan terhadap calon presiden (capres) petahana Jokowi terus mengalami penurunan, hingga sebesar 69,2 persen.
"Masa kampanye yang panjang menjadi ajang bagi kubu oposisi untuk melancarkan kritik terhadap kelemahan petahana," jelasnya.
Figur Jokowi dan Prabowo masih menjadi faktor utama yang mendongkrak elektabilitas dua partai politik (utama) pengusung paslon.
Dengan elektabilitas 26,5 persen, PDIP diprediksi memenangkan pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2019. Gerindra menyusul sebagai runner up dengan elektabilitas 14,3 persen. PDIP dan Gerindra bersama dengan Golkar, PKB, dan Demokrat menempati posisi lima besar parpol yang diprediksi lolos ambang batas parlemen.
"Yang menarik, parpol-parpol nasionalis mengalami pelemahan elektabilitas dalam 1-3 bulan terakhir, hanya PKB yang cenderung naik," lanjut Rudi.
Elektabilitas Golkar mencapai 8,6 persen, PKB 7,8 persen, dan Demokrat 5,2 persen. Sebaliknya, parpol-parpol papan tengah cenderung meningkat elektabilitasnya, kecuali PPP dan Perindo. Nasdem memimpin dengan elektabilitas 3,9 persen, diikuti PKS 3,8 persen, PSI 3,6 persen, dan PAN 3,3 persen.
"PPP (2,8 persen) tampaknya terpengaruh penangkapan ketua umum Romahurmuzy, sedangkan Perindo (1,8 persen) masih berpeluang lolos threshold," ujarnya.
Pada papan bawah adalah parpol-parpol yang diprediksi tidak lolos ambang batas. Hanura mengalami penurunan elektabilitas paling tajam, hingga tersisa 0,9 persen. Lainnya adalah PBB (0,8 persen), Berkarya (0,6 persen), PKPI (0,5 persen), dan Garuda (0,4 persen).
"Masih ada sebanyak 15,1 persen menyatakan belum memutuskan atau tidak menjawab," pungkas Rudi.
Y-Publica melakukan survei nasional berbasis dapil dalam periode akhir Januari hingga bulan Maret 2019. Temuan survei merupakan agregat dari 54 dapil dengan jumlah keseluruhan responden mencapai 43.200 orang.
Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) di setiap dapil dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut adalah hasil lengkap elektabilitas partai politik:
PDIP: 26,5 persen
Gerindra: 14,3 persen
Golkar: 8,6 persen
PKB: 7,8 persen
Demokrat: 5,2 persen
Nasdem: 3,9 persen
PKS: 3,8 persen
PSI: 3,6 persen
PAN: 3,3 persen
PPP: 2,8 persen
Perindo: 1,8 persen
Hanura: 0,9 persen
PBB: 0,8 persen
Berkarya: 0,6 persen
PKPI: 0,5 persen
Garuda: 0,4 persen
Belum memutuskan/Tidak jawab: 15,1 persen
Baca juga:
Prabowo Ingin Menang 25 Persen, Ma'ruf Bilang 'Padahal Survei Tak Ada yang Menang'
Survei: Elektabilitas Jokowi di Jatim 77,69 Persen, Prabowo 20,19 Persen
Pilpres Sebentar Lagi, Terungkap Selisih Elektabilitas Jokowi vs Prabowo
H-13 Pencoblosan, TKN Klaim Jokowi Sudah Unggul Tipis dari Prabowo di Jabar
Survei Charta Politika: Prabowo Ketum Partai Paling Disukai Masyarakat
Indikator: Jokowi-Ma'ruf Unggul 55,4 Persen, Prabowo-Sandi 37,4 Persen