Survei JSC: PDIP menang di Jakarta, Gerindra nomor dua
Sedangkan suara Golkar di DKI naik 3 persen.
Perolehan suara Partai Golkar di Jakarta mengalami kenaikan sebesar 3 persen dibandingkan Pemilu 2009. Pemilu 2014, Golkar mendapat 9,03 persen. Sedangkan jawara di DKI adalah PDIP .
Hal ini berdasarkan pantauan dan analisa dari Jakarta Studi Center (JSC). Pada Pemilu 2009, Golkar mendapat 6,47 persen. Golkar pemilu tahun ini berada di urutan keempat di bawah PDIP (28,49%), Gerindra (12,33%) dan PPP (10,91%).
"Golkar memasang caleg yang memang dikenal di setiap dapil," tegas Direktur Eksekutif JSC Ali Sadikin, Jumat (11/4).
Menurut Ali, kajian dan analisa di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Jakarta, disalipnya suara PKS dan Demokrat oleh Golkar sangat mengejutkan. "Karena Demokrat dan PKS saat Pemilu 2004 dan 2009 adalah jawara di DKI," ujarnya.
Seperti diketahui, Demokrat pada 2009 meraih 33,58 persen dan PKS 17,23 persen. "Suara Demokrat terbelah-belah. Mereka lari ke PDIP , Gerindra , Golkar, Hanura dan Nasdem. Sedangkan suara PKS lari ke PPP dan PKB . Suara-suara yang tadinya memilih PKS menjatuhkan pilihan ke PPP dan PKB ," ungkap Ali.
Topik pilihan: Koalisi | Pemilu Ulang
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Di mana data Quick Count diambil? Pada awalnya, para lembaga survei melakukan pemilihan TPS secara acak yang akan menjadi sampel untuk dihitung.
-
Apa itu quick count? Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.
-
Kenapa quick count penting dalam pemilu? Quick count dapat memberikan gambaran awal tentang hasil pemilu sebelum real count selesai. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui perkembangan politik dan mengantisipasi kemungkinan konflik atau kontroversi.
-
Bagaimana quick count bekerja? Quick count menggunakan teknik statistik dan penarikan sampel yang ketat dari lapangan. Biasanya, quick count menggunakan metode Stratified Random Sampling (pengambilan sampel bertingkat), di mana populasi target dipisahkan menjadi beberapa segmen dan kemudian diambil secara acak.
Hancurnya suara Demokrat dan PKS , kata Ali, disebabkan beberapa faktor. Di tingkat nasional, habis digempur soal isu korupsi dengan ditangkapnya top leader Demokrat, Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng . "Kalau di Jakarta, peran kader Demokrat di DPRD tidak maksimal padahal mereka punya 34 kursi," terangnya.
Sama seperti Demokrat, PKS juga digempur isu korupsi dengan ditangkapnya Luthfi Hasan Ishaaq. "Tragisnya ada banyak cewek dan artis yang terlibat di kasus sapi. Dan peran PKS di DPRD juga semu, mereka lebih condong diam melihat carut marutnya ibu kota akibat banjir dan macet," tambahnya.
Ali menambahkan, PDI Perjuangan, Gerindra dan Golkar meraih berkah dari terbelahnya suara Demokrat. Sedangkan, PPP dan PKB limpahan dari PKS . "Di sinilah bedanya Demokrat dan Golkar. Golkar mampu memainkan isu-isu strategis di DPRD seperti KJP dan KJS. Kalau Demokrat dan PKS cenderung diam," terangnya.
Ali mengungkapkan, Golkar juga mampu memasang caleg yang memang mempunyai figur baik di masyarakat. "Pasca reformasi Golkar dan PPP di DKI suaranya selalu stag. Tapi, akibat lemahnya Demokrat dan PKS , kedua parpol itu mendapatkan berkah suara," tutupnya.
Baca juga:
LSI: Peta politik pilpres berubah jika lahir poros tengah
PKPI cuma dapet 1%, Bang Yos tetap pede dilamar partai lain
Bang Yos: Quick count PKPI 1 persen, sangat tidak masuk akal!
PDIP menang pemilu, Risma akan temui Megawati di Jakarta
Pengamat: Iklan sporadis Win-HT di media bikin masyarakat 'eneg'