Survei: Kinerja Jokowi Insentif Buat Prabowo, Polemik Puan Berkah Buat Ganjar
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, tren elektabilitas calon presiden, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, tren elektabilitas calon presiden, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Tren elektabilitas Prabowo meningkat dari 19,3 persen pada April 2021, menjadi 26,2 persen pada Juli 2021.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Burhanuddin menjelaskan, sebabnya kenaikan elektabilitas Prabowo ini seiring penurunan kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Prabowo, meski secara formal sudah berada di pemerintahan sebagai Menhan, masih dipandang publik sebagai tokoh oposisi. Prabowo masih mendapat keuntungan dari penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
"Nah yang menarik untuk tokoh kinerja pemerintah menurun survei kita lakukan, yang mendapat insentif elektoral dalam konteks Pilpres Pak Prabowo," ujar Burhanuddin saat pemaparan survei secara daring, Rabu (25/8).
©2021 Merdeka.com/istimewa
Sementara, kenaikan elektabilitas Ganjar berkat pemberitaan drama dengan Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Yaitu bocornya rekaman Bambang Pacul yang menolak Ganjar sebagai capres. Ketua DPP PDIP itu menegaskan Puan Maharani harus maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
Burhanuddin mengatakan, dampak drama ini justru baik bagi Ganjar. Terlihat elektabilitasnya naik dari 13,7 persen pada April 2021 menjadi 20,8 persen pada Juli 2021.
"Saya menduga ini drama antara mas Bambang Pacul dengan Ganjar. Karena waktu April tingkat kedikenalan Ganjar 50-an persen. Survei kali ini naik 69 persen karena drama itu. Drama itu justru jadi berkah Ganjar Pranowo," ujarnya.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 30 Juli-4 Agustus 2021 dengan wawancara tatap muka. Penarikan sampel survei dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.220 orang.
Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Prabowo dan Ganjar Meroket
Dalam simulasi 15 nama yang disajikan Indikator, Prabowo Subianto masih paling tinggi dengan elektabilitas 26,2 persen. Disusul Ganjar Pranowo dengan 20,8 persen, kemudian Anies Baswedan 15,5 persen.
Berikutnya Ridwan Kamil 5,7 persen. Lalu ada Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan nilai sama yakni 5,4 persen.
Menariknya, Indikator juga memotret tren elektabilitas pada bakal Capres ini. Tren Anies Baswedan diketahui merosot.
©2021 Merdeka.com/istimewa
Elektabilitas Anies pada Januari 2021 sebesar 13,1 persen. Kemudian naik pada April menjadi 18,6 persen. Lalu teranyar, merosot pada Juli menjadi 15,5 persen.
Sementara dua teratas yakni Prabowo mengalami kenaikan. Pada Januari 25,3 persen, lalu merosot pada April menjadi 19,3 persen, kemudian naik tajam lagi menjadi 26,2 persen.
Begitu juga dengan tren Ganjar Pranowo. Pada Januari sebesar 14,7 persen, lalu pada April turun menjadi 13,7. Kemudian naik tajam menjadi 20,8 persen.
Baca juga:
Burhanuddin: Efek Baliho Positif Buat Airlangga, Negatif Buat Puan dan Cak Imin
Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Tak Memerlukan Pembatasan Sosial
Survei Indikator: 56,9 Persen Masyarakat Tidak Bersedia Divaksinasi
Survei Indikator: 97,2 Persen Orang Minang Tidak Puas Kinerja Pemerintah Jokowi
Survei Indikator: Efek Positif Baliho Hanya Didapat Airlangga
Survei Indikator: Kebijakan Penanganan Covid-19 Lebih Banyak Menimbulkan Kepanikan