Istana Tak Setuju Survei Kompas Rakyat Puas Kinerja Jokowi Karena Bansos
Moeldoko menilai kepuasan kepada Presiden Jokowi karena pelayanan yang diberikan pada publik.
80 Persen dari 75 persen masyarakat yang menyatakan puas adalah mereka penerima bansos.
Istana Tak Setuju Survei Kompas Rakyat Puas Kinerja Jokowi Karena Bansos
Survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi mencapai 75,6 persen pada Juni 2024. Namun, mayoritas sebanyak 80 persen adalah masyarakat kelas bawah yang menjadi penerima bansos.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko punya pandangan lain. Menurutnya, kepuasan kepada Presiden Jokowi karena pelayanan publik.
"Ya menurut saya sih enggak. Menurut saya sih enggak, bahwa tadi itu tingkat kepuasan publik karena ada pelayanan," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6).
Moeldoko mengklaim, pelayanan pemerintah terhadap publik tidak kendor jelang habisnya periode kepemimpinan Jokowi.
"Pelayanan kita terhadap publik tidak sedikitpun kendor gara-gara pemerintahan sudah mendekati berakhir. Itu kunci sesungguhnya," ucapnya.
Moeldoko mengatakan, pemerintah terus memikirkan stabilitas ekonomi dan sosial agar terkontrol dengan baik. Sehingga, pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu.
"Karena kita memikirkan stabilitas ekonomi, stabilitas sosial semua harus terkontrol dengan baik sehingga tidak menggangu sedikitpun arah dari pelayanan itu sendiri," pungkasnya.
Survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi mencapai 75,6 persen pada Juni 2024. Besarnya angka kepuasan itu tak lepas dari penilaian mayoritas rakyat yang merasa puas berasal dari kalangan kelas bawah.
Sebanyak 80 persen masyarakat kelas Bawah yang menjadi penerima bansos menyatakan puas dengan pemerintahan Jokowi. Berbanding 20 persen yang menyatakan tidak puas.
"Lebih dari 80 persen proporsi yang menyatakan puas berasal dari kedua kelas terbawah itu. Mereka adalah kelas masyarakat yang selama ini menjadi penerima berbagai bentuk bansos" tulis Litbang Kompas dikutip merdeka.com, Kamis (20/6).
Litbang Kompas mencatat, tingkat kepuasan responden kelas menengah-atas dan kelas atas jauh lebih rendah. Selain itu, responden berlatar pendidikan rendah dengan proporsi mereka yang puas jauh lebih besar ketimbang responden berlatar belakang pendidikan menengah dan tinggi.
Presentasenya, rakyat berpendidikan rendah yang menyatakan puas sebanyak 81,9 persen, berbanding 18,1 persen.
Rakyat berpendidikan menengah sebanyak 73,9 persen menyatakan puas, 26,1 persen tidak puas.
Selanjutnya, 53,3 persen berpendidikan tinggi menyatakan puas, 45,7 persen menyatakan tidak puas.
Litbang juga merekam, apresiasi publik terhadap keberadaan bansos sangat besar, sebagaimana klaim 21,7 persen responden. Di sisi lain, kendala pemerataan dalam pemberian bansos menjadi faktor penting yang menimbulkan rasa kecewa paling besar bagi masyarakat.
"Hal ini karena kondisi perekonomian masih dinilai bagian terbesar responden sebagai persoalan umum yang harus segera diselesaikan pemerintah," ujar Litbang Kompas.
Sebagai informasi, metodelogi penelitian melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, dengan margin of error 2,83 persen.