Survei LSI Denny JA: PDIP 21,70%, Golkar 15,30%, Gerindra 14,70%
Survei LSI Denny JA: PDIP 21,70%, Golkar 15,30%, Gerindra 14,70%. Survei mengenai suara partai politik menjelang 11 bulan Pemilu Serentak pada 28 April sampai 5 Mei 2018. Penelitian dibagi menjadi 4 divisi.
Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei mengenai suara partai politik menjelang 11 bulan Pemilu Serentak pada 28 April sampai 5 Mei 2018. Penelitian dibagi menjadi 4 divisi.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan, divisi pertama berisi tiga partai dengan perolehan suara di atas 10 persen. Kemudian divisi menengah berisi dua partai dengan perolehan suara di bawah 10 persen dan di atas batas parliamentary threshold 4 persen.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Bagaimana cara LSI Denny JA melakukan survei tentang elektabilitas partai? Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
-
Berapa elektabilitas PSI menurut survei LSI Denny JA? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
Selanjutnya divisi bawah terdapat lima partai dengan suara di bawah Parliamentary threshold. Dan terakhir divisi nol koma berisi enam patai dengan perolehan suara nol koma.
"Divisi utama tiga partainya PDIP, Golkar, Gerindra. Divisi menengah PKB dan Demokrat. Divisi bawah PAN, NasDem, Perindo, PKS, PPP. Kemudian divisi nol koma di antaranya, Hanura, PBB, PSI, PKPI, Garuda, dan Berkarya," kata Ardian di kantornya, Jakarta, Selasa (8/5).
Adapun partai berada di divisi utama yakni PDIP dengan meraih suara 21,70 persen. Disusul Partai Golkar dengan 15,30 persen dan Partai Gerindra 14,70 persen suara.
"Tiga partai ini yang berebut di posisi pertama. Dan perolehan suara ketiga partai melampaui cara mereka saat Pemilu Legislatif 2014," kata Ardian.
Sementara itu, divisi menengah diisi PKB dengan 6,20 persen suara. Sedangkan Partai Demokrat 5,80 persen.
Untuk divisi bawah, ada PAN yang meraih suara 2,50 persen, mengikuti NasDem dan Perindo yang meraih sama yaitu 2,30 persen. Kemudian PKS 2,20 persen dan PPP 1,80 persen.
Dia menegaskan, meski lima parpol tersebut tidak lolos Parliamentary threshold 4 persen, jika ditambah margin of error penelitiannya yang sebesar 2,9 persen, masih ada kemungkinan lolos.
"Jika ditambah margin of error, partai ini masih mungkin lolos Parliamentary threshold 4 persen," ungkapnya.
Sementara untuk enam partai yang masuk divisi nol koma, terdapat satu parpol yang di parlemen, yaitu Hanura yang meraih 0,70 persen. Kemudian disusul PBB 0,40 persen, Garuda 0,30 persen, serta PKPI, Garuda dan PSI 0,10 persen.
"Jika ditambah margin of error, enam partai ini tetap tidak lolos Parliamentary threshold. Sedangkan sisa swing voters masih 23,5 persen. Jadi mereka harus berusaha ekstra, ekstra, ekstra keras agar bisa lolos. Karena tanpa usaha ekstra, 6 partai ini hilang (tak dapat kursi) di DPR periode 2019-2024," pungkasnya.
Adapun survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang. Di mana menggunakan wawancara tatap muka responden, yang menggunakan kuisioner. Dengan margin of error +- 2,9 persen.
Baca juga:
LSI Denny JA: Edy Rahmayadi ungguli Djarot di Pilgub Sumut 2018
Unggul di survei LSI, Dedi Mulyadi sebut karena terjun langsung sapa warga
Ini 5 cawapres unggulan dari latar belakang berbeda versi LSI Denny JA
Pilpres 2019, ada tiga koalisi yang akan tentukan jumlah capres
Airlangga mengaku belum tahu masuk bursa Cawapres versi LSI Denny JA
Isu agama dinilai tak mempan gerus suara Jokowi di 2019
Fahri Hamzah: Jangan bicarakan Anies jadi capres, mikirin Jakarta saja