Survei LSI Denny JA: Sosialisasi Program Prabowo-Sandi Belum Masif
Pasangan calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi harus meningkatkan sosialisasi program. Hal itu ditandai dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan program Prabowo-Sandi belum menyentuh 50 persen kepopulerannya selama dua bulan masa kampanye.
Pasangan calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi harus meningkatkan sosialisasi program. Hal itu ditandai dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan program Prabowo-Sandi belum menyentuh 50 persen kepopulerannya selama dua bulan masa kampanye.
"Program kerja Prabowo-Sandi belum masif terdengar. Rata-rata di bawah 30 persen yang mengaku pernah mendengar atau mengetahui," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Kamis (6/12).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
Ada lima program Prabowo-Sandi yang dijadikan sebagai bahan survei kali ini yakni OK OCE dinasionalkan, gerakan emas minum susu, melarang impor, menaikkan gaji PNS, dan mengangkat guru honorer.
Dari kelima program, OK OCE dinasionalkan menempati peringkat pertama program populer Prabowo-Sandi. Namun, berdasarkan survei program itu hanya meraih 25,6 persen.
Sementara program gerakan emas minum susu meraih 23,5 persen, melarang impor sebesar 18,7 persen, menaikkan gaji PNS sebesar 13,5 persen, dan mengangkat guru honorer sebesar 10,2 persen.
"Selama dua bulan kampanye, Prabowo-Sandi belum banyak berkesempatan mempopulerkan programnya untuk dikenal hingga ke atas," ujarnya.
Berbanding dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf yang semua programnya menembus persentase 50 persen kepopulerannya. Program Kartu Indonesia Sehat menduduki peringkat pertama sebesar 90 persen, disusul Kartu Indonesia Pintar 87,6 persen, Beras Sejahtera 69,0 persen, Program Keluarga Harapan 66,1 persen, Pembangunan Infrastruktur 59,4 persen, dan pembagian sertifikat tanah 55,3 persen..
"Semua program Jokowi dikenal atau diketahui di atas 50 persen pemilih. Namun dua bulan masa kampanye, program-program tersebut belum maksimal dikampanyekan. Buktinya tak ada satu pun program tersebut yang terbaca media monitoring," tukasnya.
Rully mengatakan, survei dilakukan sejak 10-19 November yang melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan dengan cara multistage random sampling, wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Baca juga:
Bela Prabowo, Sandiaga Sindir Media Massa yang Pemiliknya Masuk Timses Capres
Temui Kiai Kampung di Malang, Sandiaga Mengaku Atas Biaya 8 Relawan
Kapolda Metro Jaya Larang Personel Foto Unjuk Satu dan Dua Jari
Prabowo Tolak Komentari Tragedi Penembakan di Papua
Prabowo Ingin Penyandang Disabilitas Bisa Hidup Sebagai Manusia Terhormat