Survei Pilkada Surabaya: Elektabilitas Eri-Armuji 41%, Machfud-Mujiaman 37,7%
Populi Center melakukan survei terhitung mulai tanggal 6 hingga 13 Oktober 2020 dengan 800 responden.
Lembaga survei Populi Center menyebut, pasangan calon (Paslon) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji paling banyak disukai warga Surabaya dengan 41 persen. Sedangkan untuk Paslon Machfud Arifin-Mujiaman, disebut sebagai pasangan yang paling populer namun hanya mendapat suara 37,7 persen. Hasil survei ini dipublikasikan menyongsong Pilkada Surabaya 9 Desember mendatang.
Populi Center melakukan survei terhitung mulai tanggal 6 hingga 13 Oktober 2020 dengan 800 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Adapun margin of error pada survei kali ini sebesar 4,0 persen dengan tingkat kepercayan 95 persen.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Siapa yang memulai kampanye di Surabaya? Anies memulai kampanye di Jakarta. Sedangkan, Cak Imin bakal berkampanye di Surabaya.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Peneliti Populi Center, Hartanto Rosojati, merinci sejumlah temuan dari hasil survei tersebut. Pertama, Machfud Arifin merupakan nama yang paling banyak dikenal dengan persentase 74,0 persen, diikuti oleh Eri Cahyadi dengan 68,8 persen, Armuji dengan 55,0 persen dan Mujiaman Sukirno 50,2 persen.
Kedua, nama Eri Cahyadi unggul untuk kategori akseptabilitas sebagai sosok yang mampu membawa perbaikan, sosok yang paling disukai, sering muncul di media sosial, paling memahami persoalan di kota Surabaya, dan dinilai paling mampu menangani Covid-19.
Ketiga, dari sisi elektabilitas pasangan calon, Eri Cahyadi-Armuji merupakan pasangan yang paling dipilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali kota Surabaya periode mendatang dengan 41,0 persen, mengungguli pasangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno dengan persentase 37,7 persen. Adapun yang tidak menjawab 21,3 persen.
“Jadi secara popularitas Pak Machfud Arifin lebih unggul, tapi elektabilitasnya masih kalah dibanding Pak Eri Cahyadi,” ujarnya, Jumat (30/10).
Dia menambahkan, untuk tingkat partisipasi, sebesar 80,7 persen mengaku akan menggunakan hak pilihnya. Sebesar 14,2 persen menjawab masih mempertimbangkan situasi perkembangan Covid-19. Kemudian sebesar 23 persen menjawab tidak datang ke TPS.
“Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme dan tingkat partisipasi (voters turnout) warga kota Surabaya cukup tinggi,” ujarnya.
Peneliti Populi Center, Jefri Adriansyah menambahkan, angka yang diperoleh paslon nomor 1 cukup mengejutkan dibandingkan lawannya Machfud Arifin-Mujiaman. Karena kemunculan paslon Eri-Armudji sangat pendek dibanding Machfud Arifin-Mujiaman yang muncul jauh-jauh hari.
"Saya cukup kaget karena suara Eri-Armudji bisa mengimbangi Pak Machfud yang sejak Januari sudah melakukan laras maju Pilwali Surabaya. Banyaknya partai yang mengusung Pak Machfud tak memberikan efek yang signifikan," katanya.
Tingginya pemilih yang terpikat dengan Eri-Armudji, kata Jefri, karena masyarakat sangat ingin memilih calon yang berlatar belakang birokrat yang mencapai 21,2 persen. Lalu disusul akademisi 13,2 persen san politisi 12,8 persen.
"Jika dilihat dari preferensi pemilih masyarakat ini, sangat tidak mengherankan jika Eri-Armudji unggul. Sebab latar belakang mas Eri dan Pak Armudji masuk dalam tiga besar yang diinginkan masyarakat. Kesuksesan Bu Risma yang miliki latar belakang birokrat akan berpengaruh pada pemilih Pilkada kali ini," pungkasnya.
(mdk/ray)