Survei PoliticaWave: Jokowi Unggul Sentimen Positif Netizen di Debat Keempat
Masuk segmen keenam, Jokowi besar di segmen positif dengan 52,84 persen dan Prabowo timpang di segmen negatif dengan 61,26 persen.
Lembaga survei PoliticaWave mengamati aktivitas sosial media terkait debat keempat Pilpres 2019 yang dilaksanakan pada Sabtu 30 Maret 2019 malam. Hasilnya, dalam setiap segmen capres Joko Widodo atau Jokowi unggul isu positif dibanding Prabowo Subianto.
Head of Analytics PoliticaWave, Nadia Shabilla menyampaikan, debat dengan tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional, itu diramaikan berbagai macam tagar dan respon di dunia maya.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Apa yang diprotes oleh Cak Imin terkait debat capres? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Bagaimana cara debat capres-cawapres diselenggarakan? Debat adalah sebuah proses diskusi formal antara dua pihak atau lebih yang memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda mengenai suatu hal.
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
"Percakapan terkait Jokowi di media sosial didominasi oleh sentimen positif sebesar 74 persen dan sentimen negatif sebesar 26 persen. Sementara Prabowo meraih jumlah percakapan sentimen positif sebesar 52 persen dan sentimen negatif sebesar 48 persen," katanya dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (31/3).
Pada segmen pertama, Jokowi mendapat sentimen positif sebesar 82,20 persen. Sementara Prabowo mendapat sentimen positif sebesar 65,30 persen.
"Sentimen negatif Jokowi tidak menyebut cawapres Ma'ruf Amin dan gaya penyampaian lamban. Prabowo gaya penyampaiannya terlalu emosi dan ada sindiran terkait pendukungnya yang mau mengganti ideologi Pancasila," jelasnya.
Segmen kedua, Jokowi dinilai positif lantaran memilih pendekatan yang mengikuti zaman dan menekankan manfaat dari program Dilan. Sementara Prabowo menyatakan dirinya tidak mungkin mengubah Pancasila dan mengutamakan kekayaan negara dibanding kemajuan teknologi.
"Sentimen positif Jokowi 76,78 persen dan negatif 23,22 persen. Prabowo sentimen positif 58,83 persen dan negatif 41,17 persen," ujarnya.
Segmen ketiga, sentimen positif Jokowi sebesar 80,65 persen dan negatif 19,35 persen. Sementara sentimen positif Prabowo 57,64 persen dan negatif 42,36 persen.
"Pernyataan anggaran pertahanan Jokowi dinilai netizen kurang valid sementara Prabowo dianggap terlalu banyak menyinggung kebocoran anggaran dan disebut tidak percaya TNI," bebernya.
Segmen keempat, Jokowi dinilai positif saat menekankan skala prioritas dalam pertahanan dan kecepatan pelayanan dengan sentimen positif 77,11 persen. Sementara Prabowo lebih banyak menerima sentimen negatif di segmen ini dengan 57,27 persen.
"Prabowo dinilai terlalu fokus membahas topik perang," ujar Nadia.
Di segmen kelima, Jokowi dan Prabowo sama-sama menerima banyak sentimen negatif netizen. Jokowi disebut diplomasinya hanya berorientasi ke bisnis, sementara Prabowo disebut terlalu khawatir dengan invasi asing dan pembahasannya terkait saham Freeport tidak berbasis fakta.
"Sentimen negatif Jokowi 52,60 persen dan Prabowo 61,26 persen," terangnya.
Masuk segmen keenam, Jokowi besar di segmen positif dengan 52,84 persen dan Prabowo timpang di segmen negatif dengan 61,26 persen.
"Prabowo dinilai terlalu offensive dan emosional namun penampilannya all out. Sementara Jokowi memberikan pernyataan penutup yang menyejukkan namun terkesan seperti pernyataan perpisahan," tutup Nadia.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Baca juga:
KPU Sebut Prabowo Tegur Penonton Debat Merupakan Hal Biasa
TKN Jokowi: Serangan Prabowo Hanyalah Ilusi Persoalan, Jebakan Masa Lalu
Moeldoko: Jokowi Menitikberatkan Strategi, Bukan Retorika
Yenny Wahid Sebut Prabowo Salah Data di Debat Keempat
Tanggapan Jokowi Soal Materi Debat Keempat