Survei Poltracking: Mayoritas Publik Inginkan Jokowi Ganti Beberapa Menteri
Hanta mengatakan, publik yang menginginkan adanya reshuffle cukup tinggi. Dua kali lipat dari yang tak ingin ada reshuffle.
Survei Poltracking merekam sebagian besar publik menginginkan adanya reshuffle kabinet. Dalam survei tatap muka yang digelar 3-10 Oktober 2021, sebanyak 59,3 persen responden setuju Presiden Joko Widodo perlu mengganti para menteri kabinetnya. Dengan rincian, 10,5 persen sangat setuju dan 48,8 persen setuju.
"Mayoritas 59,3 persen setuju dan sangat setuju agar Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet mengganti beberapa menteri," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam pemaparan survei, Senin (25/10).
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Bagaimana metode pengambilan data yang digunakan dalam survei Poltracking Indonesia? Survei dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih (face to face interview) kepada 1.220 responden, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
Sedangkan publik yang tidak setuju Jokowi melakukan reshuffle sebanyak 32,8 persen. 28,1 persen di antaranya tidak setuju, dan 4,7 persen sangat tidak setuju. Sementara yang mengaku tidak tahu 7,9 persen.
Hanta mengatakan, publik yang menginginkan adanya reshuffle cukup tinggi. Dua kali lipat dari yang tak ingin ada reshuffle.
"Ini cukup tinggi ya, dua kali lipatnya antara yang setuju dan tidak setuju kurang lebih 59,3 persen ini klo dibulatkan 60 persen setuju harus ada reshuffle kabinet, sisanya 32,8 persen tidak setuju dilakukan perombakan kabinet," kata dia.
Survei Poltracking digelar secara tatap muka pada 3-10 Oktober 2021. Survei ini memiliki sampel sebanyak 1220 responden yang dipilih secara acak dan memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Survei indEX Research: 70,4 Persen Responden Setuju Reshuffle Kabinet
CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Akan Reshuffle Risma Karena Suka Marah-Marah
PAN Tegaskan Reshuffle Kabinet Urusan Jokowi
Jokowi Panggil Menko PMK Muhadjir ke Istana, Bahas Apa?
VIDEO: Bocoran Nama Baru Seputar Reshuffle Kabinet, Siapa Menteri yang Diganti?
Jubir Presiden: Tidak Seorang pun Tahu Apakah Ada Perombakan Kabinet atau Tidak