Survei: Publik Jakarta bingung sikap Jokowi soal pencapresan
Sebagian besar warga DKI yang disurvei, menolak jika Jokowi menjadi capres pada 2014.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus unggul dalam tiga survei terbaru yang dirilis di bulan Januari. Jokowi belum tergeser dari urutan teratas elektabilitas kandidat capres. Namun sikap Jokowi soal pencapresan yang tidak tegas membuat bingung publik Jakarta.
Direktur Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (12/1) mengatakan, hampir sebagian besar responden yang disurvei, tahu saat ini sedang berkembang wacana bahwa Jokowi akan maju atau dicalonkan pada Pilpres 2014.
Namun, saat ditanya apakah Jokowi bersedia atau tidak, baik dicalonkan atau maju mencalonkan diri pada Pilpres 2014 nanti, Rico mengatakan sepertinya penduduk Jakarta agak kebingungan membaca sikap Jokowi atas isu pencapresan dirinya.
"Terbukti Ada 35,56 persen merasa yakin Jokowi akan mencapreskan diri. 30,4 Persen tidak yakin Jokowi akan mencapreskan diri, dan 34 persen tidak tahu. Kemungkinan besar persepsi publik Jakarta ini diakibatkan pola komunikasi Jokowi yang memang tidak pernah tegas menolak pencapresan dirinya," papar Rico.
Ketika responden ditanya lebih lanjut mengenai persetujuan Jokowi menjadi capres pada 2014, sebanyak 57,35 persen responden menyatakan tidak. 30,7 Persen menyatakan setuju dan tidak tahu 12,28 persen.
Apa saja alasan penolakan Jokowi menjadi capres, Rico memaparkan: Selesaikan dulu masalah di Jakarta (20,6%), Tuntaskan dulu masa jabatan (17,5%), Jakarta masih macet (15%), Jakarta masih banjir/tergenang (8/%), Warga DKI masih butuh Jokowi (5%), Belum saatnya (2,5%), Belum berpengalaman (1,5%), dan Jokowi Belum memenuhi syarat (1%).
Rico menjelaskan survei ini diadakan tanggal 26 Desember 2013 – 4 Januari 2014 di DKI Jakarta. Sampel dipilih 750 responden secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kota dan gender dengan Margin of Error ± 3.5% pada Tingkat Kepercayaan 95%.
Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan metode face to face interview.