Survei SMRC: Di kalangan elite kapabilitas Jokowi kalah dengan Jusuf Kalla
Survei SMRC: Di kalangan elite kapabilitas Jokowi kalah dengan Jusuf Kalla. JK juga unggul dalam kapabilitas yakni kemampuan seseorang dengan pengetahuan, wawasan, kepintaran, dan pengalaman memimpin.
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei calon wakil presiden dari kualitas personal para figur. Kriteria personal cawapres ini dinilai dari integritas, kapabilitas, empati, akseptabilitas dan kontuinitas. Survei ini dibagi dengan tiga responden yakni penilaian elite, opinion leader dan massa pemilih nasional.
Ceo Riset SMRC Djayadi Hanan mengatakan, di kalangan elite nama politisi senior partai Golkar Jusuf Kalla (JK) lebih dipilih dibandingkan petahana Joko Widodo. Menurut dia, JK juga unggul dalam kapabilitas yakni kemampuan seseorang dengan pengetahuan, wawasan, kepintaran, dan pengalaman memimpin.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Bagaimana cara SMRC menentukan sampel untuk survei Pilgub Sulteng 2024? Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
-
Apa yang menjadi fokus utama survei SMRC mengenai Pilgub Sulteng 2024? Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis, simulasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024, bertajuk 'Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah' yang dirilis pada Rabu, (22/5).
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Siapa yang melakukan survei BSEM MRI 2024? Survei yang dilakukan oleh lembaga riset MRI bekerjasama dengan Majalah Infobank ini menunjukkan peningkatan kinerja pada sejumlah aspek produk dan layanan BRI khususnya sisi digital channel.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
"Dari segi kapabilitas nama Jusuf Kalla mendapat nilai tertinggi dengan angka 7,7 di kalangan elite, lebih tinggi dibanding nama Joko Widodo yang hanya 7,6," kata Djayadi di kantor SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/6).
Meski demikian penilaian elite dari segi empati, integritas, akseptabilitas, dan kontinuitas, nama Jokowi masih di atas Jusuf Kalla. JK sendiri dari empat karakter itu konsisten di urutan kedua.
"Elite menilai Jokowi adalah tokoh dengan rata rata skor paling tinggi (di empati, integritas, akseptabilitas, kontinuitas). Setelah Jokowi adalah Jusuf Kalla," ujar Djayadi.
Responden dalam survei ini kalangan elite merupakan para tokoh besar politikus, teknokrat senior, intelektual nasional, dan pengusaha yang termasuk ke dalam 50 orang terkaya di Indonesia. Total elite yang didatangi menjadi responden adalah 12 orang. Mereka di wawancarai secara mendalam.
Kemudian, untuk penilaian opinion leader tak jauh berbeda dari penilaian elite. Nama Jokowi tetap dalam posisi teratas dibuntuti oleh Jusuf Kalla. Opinion leader sendiri merupakan orang-orang yang ikut bersuara dan membentuk pendapat publik seperti pengamat, intelektual, pimpinan redaksi, atau peneliti yang sering muncul di media massa. Total responden 93 orang.
"Adapun tokoh yang masuk 5 besar setelah Jokowi dan JK menurut penilaian opinion leader secara berurutan adalah Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Chairul Tanjung, Sri Mulyani Indrawati, dan Said Aqil Siradj," tutur Djayadi.
Terakhir dari survei massa pemilih nasional nama karakter Jokowi masih dipilih masyarakat dengan skor 85. Diikuti Gatot Nurmantyo 83 dan Mahfud MD 81. Kemudian Prabowo Subianto 81 dan Sri Mulyani 81. Lalu Jusuf Kalla dan TGB Zainul Majdi 80 serta Anies Baswedan 77.
"Opini massa pemilih nasional menyukai atau menerima tokoh-tokoh diluar Jokowi, Jusuf Kalla dan Prabowo adalah Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani Indarwati, Mahfud MD, Zainul Majdi, dan Anies Baswedan," paparnya.
Massa pemilih nasional adalah semua warga negara Indonesia yang punya hak pilih yang dipilih secara random (Survei nasional). Total respondennya 2.206 orang. Survei menggunakan metode multistage rendom sampling dengan margin error 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Nama-nama tokoh yang dirilis SMRC sendiri adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Chairul Tanjung, Gatot Nurmantyo, Grace Natalie, Joko Widodo dan M Roharmuziy,
Kemudian ada Sohibul Iman, Yusril Ihza Mahendra, Zainul Majdi, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto, Puan Maharani, Said Aqil Siraj, Sri Mulyani Indarwati, Syafiruddin dan Zulkifli Hasan.
Baca juga:
Suara Sudrajat-Syaikhu melejit di Pilgub Jabar, ini penjelasan SMRC
Hasil quick count 4 lembaga ini menangkan Ganjar Pranowo
Hasil lengkap quick count 4 lembaga menangkan Ridwan Kamil
Hasil SMRC Pilgub Bali 100 persen: Koster-Cok Ace menang 58,25 persen
Quick count final, Arinal-Chusnunia menang Pilgub Lampung
Quick count Pilgub Sumut: Edy-Ijeck unggul jauh tak terkejar Djarot-Sihar
Data quick count final SMRC: Victory-Joss menang di Pilgub NTT