Survei Voxpol: Mayoritas Responden Ingin Dua Paslon Capres pada Pilpres 2024
Hasil survei nasional Voxpol Center Research & Consulting terbaru menunjukkan bahwa mayoritas responden yakni sebanyak 59,3 persen menginginkan cukup dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Hasil survei nasional Voxpol Center Research & Consulting terbaru menunjukkan bahwa mayoritas responden yakni sebanyak 59,3 persen menginginkan cukup dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Meski demikian, survei menunjukkan ada 32,2 persen responden menginginkan lebih dari dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024, sedangkan sebanyak 8,5 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan masa pendaftaran awal capres-cawapres di Pilpres 2024? Adapun masa pendaftaran awal capres-cawapres dimulai pada 19 Oktober 2023.
-
Kapan Pilpres 2024 akan diselenggarakan? Lalu apakah pemilu tahun 2024 ini membuat sejarah baru atau akan meneruskan tradisi lama bahwa the next presiden tahun lahirnya tak pernah lebih tua dari presiden sebelumnya.
-
Siapa saja pasangan Capres-Cawapres yang tengah bersaing dalam Pemilu 2024? Tiga pasangan itu yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa yang terjadi pada sidang perdana sengketa pilpres 2024? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman.
-
Kapan sidang perdana sengketa pilpres 2024? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman.
"Masih ada 32,2 persen menginginkan calon presiden kita harus lebih dari dua pasang," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Jumat.
Pangi menyebut mayoritas publik yakni sebanyak 45,8 persen responden yang menjawab ingin ada lebih dari dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 dilatari alasan rakyat berhak mendapatkan pilihan pemimpin alternatif.
Adapun sebanyak 22,9 persen responden yang menjawab ingin ada lebih dari dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 dilatari alasan agar tidak terjadi konflik dan perpecahan di tengah masyarakat.
"Kalau dua pasang 'kan bipolar, head to head, maka nanti akan mudah dibenturkan isu yang membloknya, terutama blok ideologis nasionalis dengan religius," ujarnya.
Berita terbaru Pilpres 2024 di Liputan6.com
Ia menyebut konflik politik identitas cenderung lebih memungkinkan tumbuh ketika calon presiden hanya ada dua calon, dibandingkan ada tiga hingga empat calon presiden.
Di samping dua alasan di atas, ada 18,8 persen responden yang menjawab ingin ada lebih dari dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 dilatari alasan karena ingin memberi kesempatan kepada para pemimpin muda
Sedangkan, ujarnya lagi, sebanyak 18,8 persen responden menjawab agar eksploitasi politik identitas tidak terjadi bila ada lebih dari dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Adapun 5,1 persen menjawab tidak tahu/tidak jawab.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas publik yakni sebesar 77,6 persen mengetahui pelaksanaan pemilu serentak pada 2024, namun masih ada 22,4 persen publik yang belum mengetahui adanya gelaran pesta demokrasi tersebut.
"77,6 persen mereka tahu bahwa akan ada pemilu, maka pemilu enggak boleh ditunda karena masyarakat sudah percaya akan ada pemilu," tuturnya.
Survei Voxpol Center Research & Consulting yang dilakukan pada 7 November dilakukan terhadap 1.220 responden menggunakan multistage random sampling. Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,81 persen.
Usia responden yang dijadikan sampel adalah 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner.
(mdk/ded)