Survei Voxpol soal Cawapres Anies: AHY Paling Potensial, Andika dan Aher Bersaing
"Dalam simulasi dua poros, pasangan Anies-AHY memperoleh elektabilitas sampai 50,7 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Syarwi Pangi Chaniago
Lembaga Voxpol Center merilis hasil survei terbaru di mana Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres) potensial untuk mendampingi Anies Baswedan.
"Dalam simulasi dua poros, pasangan Anies-AHY memperoleh elektabilitas sampai 50,7 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Syarwi Pangi Chaniago dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/11).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Sementara itu, pasangan Anies-Aher diperkirakan meraih elektabilitas 46,3 persen. Kombinasi pasangan Anies-Khofifah diprediksi mendapat elektabilitas 42,9 persen. Sedangkan pasangan Anies-Andika diramalkan memperoleh elektabilitas 46,9 persen.
Simulasi dua poros itu mengasumsikan koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS bertarung melawan koalisi raksasa PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PPP.
Dalam simulasi tiga poros, pasangan Anies-AHY memperoleh elektabilitas 37,3 persen. Sementara pasangan Anies-Aher diperkirakan mendapat elektabilitas 29,3 persen.
Kemudian, kombinasi lain, pasangan Anies-Khofifah diprediksi meraih elektabilitas 28,2 persen. Ini sedikit lebih rendah ketimbang pasangan Anies-Andika yang diperkirakan mendapat elektabilitas 32,5 persen atau pasangan Anies-Sandiaga Uno yang diramalkan mendapat elektabilitas 33,8 persen.
Dalam simulasi tiga poros, koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS diperkirakan bertarung melawan koalisi PDIP, Golkar, PAN dan PPP serta koalisi Gerindra dan PKB. Ada pula asumsi PDIP berkoalisi dengan Gerindra dengan PKB, menghadapi koalisi Golkar, PAN dan PPP dan koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS.
Dia mengungkapkan beberapa faktor, di antaranya AHY, unggul secara elektabilitas, terutama dalam posisi sebagai Cawapres.
Kedua, kata Pangi, AHY adalah pengambil keputusan kunci. Posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai membuat AHY menjadi figur yang ikut mengambil keputusan tentang siapa Capres dan Cawapres yang akan diusung Partai Demokrat.
Selanjutnya, sebagai mantan perwira militer, yang kini menjabat Ketua Umum dari partai yang asasnya nasionalis-religius, AHY menjadi sosok yang nasionalismenya tidak perlu diragukan lagi.
"AHY selama belasan tahun mempertaruhkan nyawanya untuk membela bangsa dan negara, Pancasila dan UUD 1945, apalagi yang kurang," katanya menegaskan.
(mdk/ded)