Survei Y-Publica sebut PSI & Perindo berpeluang lolos ke Senayan
Rudi menerangkan, dalam rentang waktu tersebut, PSI sering membuat gebrakan politik baru yang menarik perhatian publik. Ini membuat elektabilitas partai pimpinan Grace Natalie itu naik.
Direktur Eksekutif survei Y-Publica Rudi Hartono menyebut dua partai baru yang bisa berpeluang menembus ambang batas 4 persen adalah Partai Persatuan Persatuan Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Dari hasil survei Y-Publica yang dilakukan pada tanggal 10-20 Oktober 2018, elektabilitas Perindo sebesar 2,5 persen sedangkan PSI berada di kisaran angka 1,6 persen. Sementara, Partai Bulan Bintang (PBB) mendapat angka 1,1 persen, Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,9 persen, Partai Berkarya 0,6 persen dan Partai Garuda hanya 0,5 persen.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Dengan mempertimbangkan angka simpang survei sebesar 2,98 persen, hanya Perindo dan PSI dari partai baru yang berpeluang lolos ke Senayan," kata Rudi di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/11).
Meski demikian, elektabilitas Perindo cenderung menurun dari survei sebelumnya yakni 3,1 persen pada bulan Mei 2018. Lalu 2,9 persen di bulan Agustus 2018 hingga menurun jadi 2,5 persen pada survei terakhir.
Menurut Rudi, turunnya elektabilitas Perindo disebabkan strategi kampanye yang monoton dan hanya jor joran sekadar beriklan di televisi. Partai besutan Harry Tanoesoedibjo tersebut juga tidak punya gebrakan politik.
"Publik menunggu gebrakan politik dari partai partai baru ini yang membedakannya dengan partai lama," ucapnya.
Berbeda dengan PSI yang elektabilitasnya tipis namun cenderung naik. Rudi mengatakan, pada Mei 2018 elektabilitas PSI sebesar 1,3 persen, lalu naik 1,5 persen pada Agustus 2018. Terakhir, elektabilitasnya turun menjadi 1,6 persen.
Rudi menerangkan, dalam rentang waktu tersebut, PSI sering membuat gebrakan politik baru yang menarik perhatian publik. Ini membuat elektabilitas partai pimpinan Grace Natalie itu naik.
"Misalnya, aksi bersih-bersih DPR oleh PSI, di tengah serangkaian operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK," jelasnya.
Rudi menambahkan, gebrakan politik PSI yang mengusung politik anti korupsi sejalan dengan keinginan publik. Ini sesuai dengan pertimbangan publik dalam memilih partai politik pada survei Y-Publica dengan pilihan Bersih sebesar 27,8 persen.
Baca juga:
9 Parpol terima penganugerahan keterbukaan informasi publik dari KIP
Bertemu Jokowi, Pemuda Pancasila bahas situasi politik jelang Pilpres 2019
Pemilu serentak, Surya Paloh minta KPU dan Bawaslu perkuat sosialisasi
Kampanyekan Pemilu damai, 73 Brimob gowes sepeda dari Jatim ke Mako Brimob Depok
Wakapolri soal Pemilu 2019: Damai itu pasti harapan kita semua
Deklarasi Pemilu damai, Polri ajak masyarakat gowes bareng