Surya Paloh: Kasihan bangsa ini jika Jokowi pilih cawapres karena terpaksa
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berharap, Presiden Jokowi dapat memilih cawapres bukan karena terpaksa untuk memilih sosok tersebut. Sebab, hal itu justru hanya akan merugikan rakyat Indonesia.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berharap, Presiden Jokowi dapat memilih cawapres bukan karena terpaksa untuk memilih sosok tersebut. Sebab, hal itu justru hanya akan merugikan rakyat Indonesia.
"(Kalau) Presiden memang memilih orang itu karena hanya terpaksa untuk memilihnya, kasihanlah bangsa ini," ungkap Paloh, di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Senin (9/7).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Surya Paloh lebih menginginkan Pilpres dua putaran? Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja," kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Paloh juga merasa iba jika seandainya Jokowi memilih calon pendampingnya untuk Pilpres 2019 itu dikarenakan mandat.
"Kasihan juga jalannya roda administrasi pemerintahan di bawah kepemimpinannya seandainya dia mendapat mandat," ujar Paloh.
Dia mengatakan, idealnya cawapres pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 nanti haruslah yang dapat diajak bekerja sama dengan mantan Walikota Solo tersebut.
Paloh pun berharap, tak akan ada masalah yang tak perlu yang diakibatkan dari pemilihan cawapres untuk presiden petahana saat ini.
"Jangan ada problem-problem lagi untuk ngatur-ngatur masalah yang seharusnya tidak perlu. Spell dia sama geraknya antara dwitunggal ini presiden dan wapresnya," kata dia.
"Untuk apa? Untuk memberikan pengabdian yang lebih hebat dalam membangun bangsa ini," sambungnya.
Selain itu, Paloh juga berharap, ke depannya semua pihak dapat memiliki semangat dan sikap yang mengutamakan kepentingan kehidupan bangsa dibanding dengan subjektivitas kepentingan.
Dia juga memiliki keinginan agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu dapat memilih pendamping yang tepat untuk Pilpres 2019.
"Itu harapan saya. Mudah-mudahan Pak Jokowi dapat memilih nanti pasangan yang tepat untuk sebagaimana harapan kita," tutup dia.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Demokrat terobsesi 'kawinkan' AHY di Pilpres 2019, tapi tetap rasional
Surya Paloh klaim belum tahu nama Cawapres Jokowi
Manuver-manuver ketua umum parpol jelang pendaftaran capres
Tak ada nama Anies Baswedan di rapat Majelis Tinggi Demokrat
Puan Maharani akui Cawapres Jokowi sudah ada, tinggal dimatangkan
Jelang Pilpres, Partai Demokrat lakukan pertemuan tertutup