Surya Paloh: Kemenangan NasDem Harus Paralel dengan Jokowi-Ma'ruf
Menurut Bos Media Group ini, Pemilu 2019 ini memang tidak mudah. Khususnya bagi partai politik (Parpol) peserta Pemilu. Sebab akan ada lima kertas suara yang akan dicoblos.
Meski Pilpres dan Pileg 2019 digelar serentak pada 17 April mendatang, Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh optimis Pemilu tahun ini bisa berjalan tertib tanpa kegaduhan.
"Kita yakin pemilih-pemilih kita cukup memiliki pemahaman, pengetahuan," kata Paloh usai berkunjung ke kantor Bappilu NasDem Jawa Timur di Jalan Arjuno, Surabaya, Sabtu (9/2).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
"Insya Allah tidak akan menimbulkan, katakanlah kegaduan ya, hingga Pemilu ini berjalan sukses, damai, mantab, dan terpilihnya Capres kita, Jokowi," sambungnya.
Menurut Bos Media Group ini, Pemilu 2019 ini memang tidak mudah. Khususnya bagi partai politik (Parpol) peserta Pemilu. Sebab akan ada lima kertas suara yang akan dicoblos.
Dan kemungkinan, yang kali pertama dicoblos adalah kertas suara untuk Pilpres, mengingat, Pileg tahun ini kalah pamor. Setidaknya itu menurut hasil riset beberapa lembaga survei.
Seperti Lembaga Riset dan Konsultan Politik Charta Politika yang merilis hasil risetnya pada Januari 2019 lalu, misalnya, menyebut 72,3 persen pemilih akan lebih dulu mencobos pasangan Capres-Cawapres. Baru kemudian memilih Caleg pilihannya.
"Karena ini Pemilu pertama yang serentak di negeri kita ini, dengan 5 kertas suara yang dipegang setiap pemilih yang masuk ke bilik suara, pasti ada patok kejanggalan, kebingungan, macam-macam itu di sana. Itu tidak mudah," ungkap Paloh.
Karena alasan ini pula, dia menekankan kepada partainya agar memararelkan kampanyenya dengan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Harapannya, bisa mendapat efek ekor jas Pilpres dan NasDem mampu memenuhi target tiga besar di parlemen.
"Ya bagaimanapun memang, bagi NasDem memang sama, dia harus dipararelkan kemenangan NasDem itu sejalan dengan kemenangan Pilpresnya," tandas Paloh.
Baca juga:
Kader NasDem Jadi Bupati, Surya Paloh Janji Bantu Bangun Sampang
Surya Paloh: Pers Harus Bebas, Tapi Bertanggung Jawab Pada Kode Etik
NasDem Targetkan Raih 40 Kursi DPR RI dari Pulau Jawa
Surya Paloh: NasDem Tidak Akan Lakukan Propaganda Murahan
Surya Paloh: NasDem Sudah Diperhitungkan, Bukan Cuma Meriahkan Pemilu
Kata Prabowo Anggaran Bocor, Surya Paloh Pertanyakan Faktanya