Surya Paloh: NasDem Tak Usulkan Nama Menteri, Kecuali Diminta Jokowi
Dia menerangkan jika sebagai partai, NasDem menjunjung tinggi budaya 'ewuh pakewuh'. Termasuk dalam menyodorkan nama menteri kepada Jokowi.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengatakan, pihaknya tidak akan mengajukan nama menteri kecuali diminta Presiden Jokowi. Saat diminta NasDem baru akan menyodorkan nama kader pilihannya.
"Itu tak boleh (sodorkan nama calon menteri). Kenapa harus sodorkan nama kalau tak ada alasan. Nggak akan sodorkan nama kecuali diminta. (Saat ini) Belum diminta," katanya di Yogyakarta, Selasa (30/7).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Dia menerangkan jika sebagai partai, NasDem menjunjung tinggi budaya 'ewuh pakewuh'. Termasuk dalam menyodorkan nama menteri kepada Jokowi.
"Ewuh pakewuh itu budaya, kultur kita. Saya pikir di tengah era kebebasan, NasDem sedikit menganut konservatisme," ujarnya.
Paloh mengungkapkan, jika sistem pemerintah di Indonesia adalah presidensial. Sehingga pemilihan nama menteri adalah hak prerogatif dari Jokowi selaku presiden terpilih.
"Kita harus bisa terus menerus konsisten dengan pemikiran kita. Bahwa apa yang diyakini oleh pemahaman NasDem dalam menyusun lalu lintas policy kebijakan. Termasuk mengisi kabinet dengan sistem presidensial, presiden miliki hak prerogatif," terangnya.
Dia menambahkan, jika dalam sistem presidensial, parpol tak punya kewenangan dalam menentukan menteri yang akan dipilih presiden. Paloh menyebut NasDem sebagai parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin konsisten terhadap dukungannya.
"Jadi kalau kita usung, ya kita usung benar. Kita dukung benar dan kita perjuangkan benar. Itu namanya konsistensi. Apapun alasannya," tutupnya.
Baca juga:
Dijenguk Surya Paloh, Buya Syafii Sindir Parpol Tak Pikirkan Bangsa & Negara
Surya Paloh Jenguk Buya Syafii
Politisi NasDem: Harus Ada Partai Oposisi, Kalau Tidak Sama Dengan Menipu Rakyat
Politikus Nasdem Yakin Surya Paloh Sudah Bicara Menteri dengan Jokowi
NasDem Yakin Sandiaga dan Fadli Zon Pasti Menolak Jika Ditawari Kursi Menteri
NasDem soal Jaksa Agung: Semua Partai Boleh Melirik, Keputusan Akhir di Jokowi