Suswono Dipolisikan Buntut 'Janda Kaya Nikahin Pemuda Nganggur', Pelapor Diarahkan ke Bawaslu
Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan mengatakan telah mengadukan Suswono ke Polda Metro Jaya.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono diadukan oleh organisasi masyarakat sipil Betawi Bangkit. Permasalahannya, lantaran pernyataan Suswono yang meminta Janda kaya raya diminta menikahi pria pengangguran untuk kesejahteraan.
Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan mengatakan telah mengadukan Suswono ke Polda Metro Jaya Dia pun diarahkan ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) untuk menindaklanjutinya.
- Suswono: Urusan Macet-Banjir akan Tuntas di Kepemimpinan RIDO
- Bawaslu Ultimatum Suswono, Beri Kesempatan Lima Kali Klarifikasi Ucapan Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran
- Suswono Dipolisikan Buntut Guyonan Janda Kaya, Bamus Betawi: Jangan Lagi Bawa Politik Identitas
- Ini Kasus yang Membelit Hasto di Polda Metro Jaya hingga Ditertawakan Megawati
"Kami masih berkonsultasi Ini urusannya karena memang sudah diranah Pilkada dan lain-lain saya tetep akan memperjuangkan laporan saya sekarang kita akan menuju ke Gakum di Bawaslu, kita akan laporan itu ke Bawaslu," kata David di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/10).
Menurutnya, pernyataan Suswono yang meminta janda kaya raya menikahi mencontohkan sosok Khadijah yang merupakan istri pertama Nabi Muhammad. Secara tidak langsung, pernyataan Suswono pun justru juga mencederai agama.
"Saya juga enggak ngerti apakah beliau ini levelnya dimana dari segi pendidikan tidak boleh merendahkan, saya aja kalau ngomong kalimat atau nama yang beliau sebutkan itu saya gemetar gitu badan saya, hati saya, kolbu saya itu gemetar. Gimana beliau itu seorang Suswono dengan mudahnya dengan mikrofonnya ngomong kenal enggak Khadijah? Khadijah kayak dia kenal Khadijah tukang jualan apa gitu kan," umpat David.
Adapun menurut David, dampak dari pernyataan Suswono banyak narasi-narasi negatif mengenai sosok Khadijah dan Nabi Muhammad. Salah satunya ia menyebutkan ada menggunakan Artificial Intelegent (AI) yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad dengan Khadijah.
"Dalam akun Youtube tersebut di dalam videonya Itu pake wajah Based on AI dia bikin narasi yang menyatakan 'Ah liat tuh Nabi Muhammad itu kan pengangguran enggak ada uang nikah sama janda kaya pas jandanya mati dia foya-foya nikah lagi sama banyak cewek segala macem' sampai cerita hal-hal yang yang tidak ada di dalam ilmu akidah Ilmu fikih dan Sirah Nabawiyah," ucap David.
Meskipun Suswono telah menyatakan permintaan maafnya terhadap publik, David tetap bakal menempuh jalur hukum dengan mengadukan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta itu ke Bawaslu dengan melampirkan beberapa barang bukti salah satunya adalah berupa video.
Dia juga kemudian berharap, agar Suswono dapat ditarik ke balik jeruji sambil merenungkan pernyataannya yang telah membuat heboh kasusnya warga Jakarta.
"Beliau kalau perlu harus ditahan beliau harus disel harus dipenjarakan karena Allahualam pada saat beliau dipenjarakan mungkin pikirannya akan lebih terang benderang lagi atau lebih paham Itu aja sih teman-teman kurang lebihnya saya kawal saya secara individu secara organisasi dan insyaallah saya pasti dapat dukungan-dukungan adat karena saya yakin semua saudara-saudara saya adik-adik saya abang saya pasti setuju dengan pendapat saya Beliau telah menistakan merendahkan nabi besar kita Nabi Muhammad," tuturnya.
Dalam pernyataan maaf Suswono, ia mengakui menyadari kelakar soal janda kaya raya menikahi pria pengangguran menimbulkan polemik.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," ucap Suswono.
Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
"Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW. Yang menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya," katanya.
Namun begitu, Menteri Pertanian periode 2009-2014 tersebut mengakui jika guyonan tersebut dinilai kurang tepat dan bijaksana.
"Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," terang Suswono
Pria yang akrab disapa Pak Sus tersebut juga menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi bukan merupakan bagian dari program RIDO.
"Saya tegaskan bahwa hal itu bukan bagian dari program RIDO. Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan," kata dia.
Suswono pun menyadari ke depan pihaknya akan lebih hati-hati dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan polemik.
"Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta," kata dia.