Klarifikasi Suswono Usai Usulan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur Tuai Polemik
Pernyataan Suswono tersebut yang menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda menganggur. Suswono mengibaratkan seperti Siti Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW.
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 1 Suswono meminta maaf terkait pernyataannya dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar beberapa waktu lalu menimbulkan polemik. Pernyataan Suswono tersebut yang menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda menganggur. Suswono mengibaratkan seperti Siti Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW semasa usia 25 tahun.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," kata Suswono dalam keterangannya, Senin (28/10).
Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. Sehingga Suswono mengaku tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Rosulullah SAW.
"Namun, saya akui jika guyonan tersebut kurang tepat dan bijaksana. Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," jelas Suswono.
Bukan Program RIDO
Suswono menegaskan, perbincangan terkait polemik yang terjadi bukan merupakan bagian dari program pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).
"Saya tegaskan bahwa hal itu bukan bagian dari program RIDO. Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan," ujar Suswono.
Suswono berjanji ke depan akan lebih berhati-hati lagi dalam berkomunikasi. Hal ini agar tidak menimbulkan polemik.
"Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta," pungkas Suswono.
Pernyataan Lengkap Suswono
Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 01, Suswono menyarankan janda kaya menikahi pemuda yang menganggur atau tidak bekerja. Awalnya, Suswono menjelaskan terobosan-terobosan yang akan diberikan pasangan RIDO. Salah satunya terkait kartu anak yatim.
"Ada beberapa terobosan-terobosan yang nanti akan dilakukan di samping tadi, pembenahan rumah kumuh. Nanti kartu-kartu yang sudah berlaku nanti akan terus dilanjutkan. Bahkan nanti ditambah dua kartu," kata Suswono dalam deklarasi dukungan Organisasi Masyarakat (Ormas) Bang Japar di gedung Nyi Ageng Serang, Rasuna Said, Jakarta Selatan, pada Sabtu (26/10).
"Apa kartunya? Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya perhatikan anak yatim nanti jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan, ini geer ya bu ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur. Enggak," sambung Suswono.
Kemudian, saat itulah Suswono memberikan saran kepada para janda kaya untuk dapat menikahi pemuda yang menganggur atau tidak bekerja. Bahkan, dirinya pun memberikan contoh seorang nabi yang dinikahi oleh Siti Khadijah.
"Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. Pak ada kartu janda enggak? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," ujar Suswono.
"Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tahu Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya, Nabi waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu," tambah Suswono.