Tak Ada Voting, Kongres V PDIP Mengukuhkan Kembali Megawati Sebagai Ketum
Djarot menepis adanya keinginan Megawati untuk mundur atau digantikan oleh kader lain. Djarot juga menegaskan bahwa PDIP dalam kondisi solid, bahkan paling solid di antara partai politik lain. Semua kadernya hingga sekarang ini juga satu suara dalam memutuskan suara, tanpa sebuah manuver.
Kongres V PDIP di Bali, 8-11 Agustus 2019 mendatang dipastikan tanpa proses pemungutan suara atau voting untuk penentuan Ketua Umum. Kongres dijadwalkan akan mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan kongres akan membahas banyak isu yang berkembang, baik nasional maupun internasional. Namun tidak untuk agenda pemilihan Ketua Umum.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
"Ketua Umum tidak (pemilihan). Kita dalam PDIP Perjuangan mendasarkan diri pada musyawarah mufakat, tidak ada voting," kata Djarot Saiful Hidayat di sela Musyawarah Nasional (Munas) IX Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Malang di Universitas Brawijaya, Sabtu (6/7).
Dikatakan Djarot, daerah-daerah sebagian besar masih menginginkan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri untuk kembali menahkodai PDI Perjuangan. Sehingga Kongres V di Bali nantinya untuk Ketua Umum akan bersifat pengukuhan.
"Dalam Kongres untuk Ketua Umum tetap Bu Mega, tinggal mengukuhkan," tegasnya.
Djarot mengatakan, alasan Kongres PDIP pelaksanaannya dipercepat salah satunya memang untuk menyesuaikan agenda partai dengan pemerintah. Partai dan kader sudah dalam kondisi siap sebelum pelantikan nantinya.
"Supaya agenda partai itu sesuai juga dengan agenda pemerintah, makanya dipercepat, biar konsolidasinya tuntas sebelum pelantikan DPR, sebelum pelantikan Presiden dan penyusunan kabinet," terangnya.
Pernyataan Djarot sekaligus menepis adanya keinginan Megawati untuk mundur atau digantikan oleh kader lain. Djarot juga menegaskan bahwa PDIP dalam kondisi solid, bahkan paling solid di antara partai politik lain. Semua kadernya hingga sekarang ini juga satu suara dalam memutuskan suara, tanpa sebuah manuver.
"Saya kok tidak melihat itu (adanya manuver)," tegasnya.
Kongres PDIP dilaksanakan tahun 2020, akan tetapi dilakukan percepatan. Kongres V PDI Perjuangan dijadwalkan dilaksanakan di Bali, 8-11 Agustus 2019.
Baca juga:
PDIP Klaim Sedang Panen Kader Terbaik Siap Isi Kabinet Jokowi-Ma'ruf
PDIP: PAN Kalau Mau Gabung Jangan Jokowi yang Melamar
Diberi Tugas Khusus, TKD Jabar Jokowi-Ma'ruf tak Dibubarkan
PDIP Tak Ingin Paksakan Parpol untuk Merapat ke Pemerintah
PDIP Sebut Bukan Hal Negatif Jika Partai Percepat Kongres atau Musyawarah
PDIP Tak Ingin Pertemuan Jokowi-Prabowo Dipaksakan Terburu-buru
PDIP Nilai Menteri Muda Tak Sekedar Umur tapi Bertindak Agresif