Tak Ada yang Spesial Buat Ganjar di HUT PDIP
Kurang lebih dua jam Megawati berpidato, tidak ada nama Ganjar disebut. Memang Megawati lebih banyak bicara terkait sejarah partai, Soekarno, perjalanan politiknya, pesan kepada kadernya, pejuang perempuan, hingga isu-isu kekinian. Hanya saja momen Ganjar dalam pidato Megawati tidak disampaikan secara tersurat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak mendapatkan perlakuan istimewa selama perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1).
Ganjar Pranowo disebut sebagai calon presiden yang potensial dari PDI Perjuangan. Bersaing dengan putri mahkota, Ketua DPP PDIP dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa tugas penting yang diberikan PDIP kepada Ganjar Pranowo? “Tetap bersama rakyat,” tulis Ganjar di samping tanda tangan yang ia bubuhkan. “Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,” tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS."Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,” tambahnya.
-
Siapa yang disebut sebagai pilihan realistis bagi PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. “Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,” kata Indaru dikutip dari ANTARA.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
Namun, Ganjar seperti layaknya kader biasa ketika HUT partai berlambang banteng yang ke-50.
Mengenakan seragam merah PDIP dan celana hitam, Ganjar duduk di barisan para anggota DPR, kepala daerah, dan tamu undangan lainnya.
Politikus berambut putih itu duduk tepat di belakang kursi VIP yang diduduki Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, pengurus DPP PDIP, para menteri Kabinet Indonesia Maju, serta tamu spesial lainnya. Bahkan sosok seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok serta Puan dan dua anaknya duduk di barisan VIP itu.
Kurang lebih dua jam Megawati berpidato, tidak ada nama Ganjar disebut. Memang Megawati lebih banyak bicara terkait sejarah partai, Soekarno, perjalanan politiknya, pesan kepada kadernya, pejuang perempuan, hingga isu-isu kekinian.
Sesekali Megawati menyinggung nama anak buahnya. Misalnya Komarudin Watubun dan FX Rudy Rudyatmo yang telah menemaninya sejak zaman PDI. Megawati juga menyebut nama Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas, mantan kepala daerah yang kini jadi menteri.
Megawati secara khusus terlihat terisak dengan kisah sopir truk menjadi kepala daerah yaitu, Bupati Purbalingga, Tasdi.
Hanya saja momen Ganjar dalam pidato Megawati tidak disampaikan secara tersurat.
Awalnya, Megawati menegaskan kembali hak prerogatif sebagai ketua umum untuk mencalonkan presiden dari PDIP. Maka, nama calon presiden yang sudah ia kantongi, sengaja tidak dibuka ke publik dan menunggu momen yang tepat. Meski, diakui Megawati banyak pihak yang menunggu keputusan PDIP soal pencalonan presiden.
©2023 Merdeka.com
Lantas, Megawati menyindir partai lain yang mendompleng kader PDIP sebagai calon presiden. Memang tidak disebut siapa yang dimaksud, tetapi kader PDIP yang sering didukung sebagai calon presiden dari partai lain dalam ingatan publik adalah Ganjar Pranowo.
"Aku sampai bilang sama Mbak Puan dan Mas Nanan, aku bilang orang berpolitik kok lucu ya, kayak gitu. Emang enggak punya kader sendiri?" ujar Megawati.
"Iya dompleng-dompleng aturannya piye toh aku tanya Hasto, KPU aturannya dah lain? 'enggak bu masih sama' jadi samanya gimana to?" katanya menirukan pembicaraan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam momen ini, Ganjar yang tadinya serius mendengar arahan Megawati soal keputusan calon, terlihat tertawa lebar. Orang disamping Ganjar sempat menepuk Ganjar, dan tanggapannya terlihat cair.
Sambutan Hangat Kader Banteng
Meski tidak diberikan keistimewaan oleh partai, respon positif kader PDIP terhadap Ganjar sangat menonjol ketika HUT PDIP.
Ganjar tidak masuk ke area JIExpo melalui pintu VIP, tetapi bersama kader yang lain. Dalam perjalanan menuju ruangan hall A, banyak kader yang memintanya berfoto bersama atau selfie. Bahkan teriakan 'Ganjar Presiden' pun menggema.
©2023 Merdeka.com/ahda
Setelah acara selesai, semakin banyak yang menyambut Ganjar. Ia keluar bersama kader PDIP lain, saking banyak yang berebut minta foto, Ganjar kesulitan untuk keluar ruangan.
Di luar pun Ganjar sudah disambut para kader PDIP dan awak media yang ingin mewawancarainya.
Megawati Minta Partai Diutamakan Ketimbang Figur
Peneliti Politik BRIN Wasisto Raharjo Jati menilai, Megawati memang sengaja tidak memberikan keistimewaan terhadap Ganjar selama HUT PDIP. Megawati ingin menyampaikan gestur bahwa partai lebih diutamakan daripada sekedar figur.
"Kalau soal Ganjar Pranowo tentu Megawati berpesan agar soal parpol lebih utama dari figur," ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/1).
Menurut Wasis, memang belum saatnya Megawati memperlihatkan siapa calon presiden yang diusung PDIP. Maka perlakuan terhadap kader-kader PDIP tidak ada yang diberikan perlakuan khusus.
"Saya pikir kalau soal karpet merah mungkin ada forum atau sesi tersendiri," ujar Wasis.
(mdk/fik)