Tak cuma partai politik, pendukung Risma juga ikut 'perang'
Panasnya konstelasi politik tak hanya terjadi di partai, tapi merembet ke para pendukung.
Tensi politik jelang perhelatan Pilgub DKI 2017 kian panas. Bukan cuma soal tarik menarik dan saling serang antar partai politik, perang pendukung bakal calon gubernur DKI juga meramaikan kontestasi.
Tri Rismaharini yang belakangan paling banyak dikaitkan dengan Pilgub DKI. Meski Risma belum tegas menyatakan siap maju, PDIP juga belum menentukan calonnya, tapi sejumlah partai politik dan sejumlah elemen masyarakat meminta Wali Kota Surabaya itu dibawa ke Jakarta.
Bahkan, mayoritas partai yang tergabung dalam koalisi kebersamaan ingin Risma dicalonkan oleh PDIP. Namun hingga kini, PDIP tak bergeming, tak mau terburu-buru menentukan calon di Pilgub DKI.
Panasnya konstelasi politik tak hanya terjadi di partai, tapi merembet ke para pendukung. Khususnya pendukung yang ingin Risma dibawa ke Jakarta dan pendukung yang tak ingin Risma pergi dari Surabaya.
Puluhan perempuan mengatasnamakan diri Aliansi Perempuan Jawa Timur misalnya. Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Surabaya. Aksi itu mereka lakukan menolak Risma digaet buat maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Aksi dilakukan dengan membentangkan poster berisi tulisan, 'Masih cinta Risma.' Mereka tidak terima jika Risma hijrah ke Jakarta saat masa tugasnya belum selesai.
"Bu Risma itu milik Surabaya. Bukan milik Jakarta," teriak salah seorang koordinator aksi, Swastono, Selasa (9/8).
Elemen dari Paguyuban Bendera Arek-arek Surabaya (PBAS) juga tak mau ketinggalan. Dia menolak Risma pergi ke Jakarta. Mereka meminta Risma tetap memimpin sebagai orang nomor satu di Surabaya. Risma dianggap punya kinerja yang baik dan mampu memimpin Surabaya.
"Makanya, Sabtu (6/8) kemarin saya bersama ibu-ibu PKK se-Surabaya mendatangi Bu Risma, agar tidak meninggalkan Kota Surabaya hingga masa jabatannya selesai," terang Ketua PBAS Sunarto, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (9/8).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
Aksi tolak Risma ke Jakarta ©2016 merdeka.com/Masfiatur Rochma
Menurut dia, Risma selama ini dianggap telah memuaskan masyarakat Kota Surabaya dengan kinerjanya. Apalagi, dalam selama lima tahun sebelumnya, saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya di periode pertama, telah sukses dengan membuktikan memberikan pelayanan pada masyarakat kota surabaya.
"Baik itu masalah pendidikan, pembangunan infrastruktur jalan, membangun banyak tempat terbuka untuk menjadi taman bermain, sehingga dinilai itu sudah membuktikan sosok seorang pemimpin dan pelayan masyarakat Kota Surabaya," tutur dia.
Bahkan penolakan Risma maju di Pilgub DKI sudah sampai ke media sosial. Penolakan itu muncul dari komunitas Instagram dengan akun Love Surabaya.
Admin komunitas Love Surabaya, Shandy Setiawan mengatakan, akun Love Surabaya sudah memiliki banyak pengikut atau followers.
"Sudah mencapai 27 ribu anggota komunitas yang ada di Instagram Love Surabaya, menolak Risma ke Jakarta," ujar Shandy, di Surabaya, Selasa (9/8).
Sementara itu, tidak sedikit pula elemen masyarakat yang ingin Risma pergi ke Jakarta. Koordinator Aliansi Pemuda Surabaya Jakarta Imam Budi Utomo mengatakan, tak akan ada yang dapat mengalahkan calon incumbent Ahok, kecuali Risma.
Dengan menaiki bus, rombongan yang berjumlah 40 orang dan memakai kaos oranye bertuliskan 'Arek Suroboyo Hibahkan Risma Untuk Indonesia', memberikan pernyataan agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengutus Risma maju calon gubernur DKI Jakarta 2017.
pendukung risma ©2016 Merdeka.com/pipit silvia
Bahkan pada 7 Agustus lalu, pendukung Risma, Jaklovers bersama Aliansi Pemuda Surabaya mendatangi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangannya untuk meminta kepada Megawati menunjuk Risma sebagai cagub DKI di Pilgub 2017 nanti.
"Kami datang ke sini (Megawati) untuk menyerahkan surat permohonan mandat kepada Ibu Megawati untuk mengusung Tri Rismaharini sebagai calon gubernur DKI Jakarta," kata Imam.
Tidak cuma itu, Warga Kampung Sawah, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan sudah membentuk komunitas Agraris (Aspirasi Gerakan Rakyat untuk Risma). Gerakan ini lahir sebagai respons atas keinginan warga mendukung Risma untuk memimpin DKI Jakarta.
Ketua RT Sugiyono mengatakan, gerakan ini muncul bukan semata-mata sebagai bentuk kekecewaan atas kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok.
"Kami menginginkan seorang pemimpin yang bisa mengatur warganya dengan baik, dengan bijak," kata Sugiyono.
Ketua Gerak Indonesia, Emi mengatakan, warga DKI memandang sosok Risma sebagai figur pemimpin yang dibutuhkan Jakarta.
"Pemimpin yang hebat, pemimpin wanita yang mampu melakukan perubahan, perempuan luar biasa, itulah sosok ibu Risma!" kata Emi.
Baca juga:
Aliansi Perempuan Jatim tuntut janji Risma tuntaskan pimpin Surabaya
Tanpa Risma, Koalisi Kekeluargaan bisa bubar di tengah jalan
Warga Kampung Gusti desak Megawati restui Risma jadi Cagub DKI
Modal 2 kursi DPRD, PAN bujuk Mega pilih Risma nyalon DKI
Dianggap memuaskan, warga Surabaya minta Risma tak pergi ke Jakarta
Muncul akun Instagram Love Surabaya, gerakan nolak Risma ke Jakarta