Tak hanya KIH, KMP juga dorong Jokowi lakukan reshuffle kabinet
Alasannya, perombakan kabinet beberapa waktu lalu dinilai belum maksimal dalam meningkatkan kinerja pemerintah.
Wacana reshuffle kabinet dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo makin berhembus kuat. Apalagi, Partai Amanat Nasional (PAN) telah menyatakan dukungannya untuk masuk dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
Reshuffle kabinet jilid satu yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dinilai belum maksimal dalam meningkatkan kinerja pemerintah. Tak hanya PDI Perjuangan yang notabene motor Koalisi Indonesia Hebat (KIH), partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) juga kompak mendorong Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet jilid dua.
Pertama, Partai Gerindra menyarankan agar Presiden Joko Widodo segera melakukan reshuffle kabinet jilid dua. Sebab, banyak janji Jokowi kepada rakyat Indonesia saat kampanye Pilpres 2014 yang hingga saat ini belum terealisasi.
"Dari banyak janji itu, hanya hari Santri Nasional yang baru terpenuhi. Rakyat Indonesia sabar, mudah-mudahan tidak dikeluarkan Kartu Indonesia Sabar (KIS)," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Jakarta, Sabtu (7/11).
Gerindra memberikan contoh janji-janji Jokowi seperti ingin membangun ribuan puskesmas di daerah-daerah, membeli kembali saham Indosat yang saat ini dimiliki Singapura, membangun Pertamina lebih baik dari Petronas Malaysia dan janji-janji lainnya. Janji Jokowi tersebut dianggap tak akan terpenuhi jika Jokowi tak membentuk tim yang kuat.
"Presiden kalau ingin bebannya lebih ringan ya harus orang-orang terbaik bisa datang dari parpol dan luar parpol yang punya agenda yang sama dengan presiden untuk merealisasikan janjinya," jelas Fadli yang juga Wakil Ketua DPR itu.
Dalam pandangannya, ada dua bidang yang patut dipertimbangkan Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, yaitu kementerian bidang ekonomi dan hukum.
Tak hanya Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga minta Presiden Jokowi untuk segera melakukan reshuffle kabinet. Jika tidak segera dilakukan dia khawatir justru akan dapat mengganggu kinerja para menteri.
"Kalau mau ada reshuffle, Pak Jokowi harus segera melakukannya. Para menteri tidak akan bisa bekerja secara maksimal karena isu itu sudah menyebar di kalangan menteri," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid di Solo, Sabtu (7/11).
Dia menambahkan, jika memang reshuffle membawa Indonesia menjadi lebih baik, PKS akan mendukung. Terlebih banyak janji Jokowi saat kampanye yang belum terealisasi. Oleh sebab itu, Jokowi harus mengganti menteri-menterinya sebagai tim di pemerintahan agar program yang pro rakyat dapat segera terlaksana.
"PKS akan tetap loyal bersama Koalisi Merah Putih (KMP). Kami akan tetap konsisten dengan arah koalisi yang telah kami rawat sejak terbentuknya KMP. Kami tetap konsisten di jalur oposisi. Kami loyal terhadap pemerintah selama kebijakannya pro-rakyat dan sebaliknya akan kami kritisi," jelas politisi asal Klaten tersebut.
Baca juga:
PKS harap Jokowi segera reshuffle kabinet
Reshuffle jilid pertama dinilai berhasil, bagaimana yang kedua?
Fadli Zon: Mudah-mudahan Jokowi tak keluarkan Kartu Indonesia Sabar
Hasil reshuffle kabinet Jokowi jilid I dinilai tak nendang
Politikus PKB: PAN cukup 1 menteri sajalah, jangan banyak-banyak
PKS minta Jokowi tak jadikan reshuffle momen bermain kekuasaan
Reshuffle, ICW minta Jokowi ganti Jaksa Agung dan Menkum HAM
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang berhak menentukan susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.