Tak sumbang Rp 1 M, Bambang dan Syahrul tetap lolos caketum Golkar
Keduanya lolos, kata Nurdin, karena caketum memang tak dimintai iuran hanya sumbangan sukarela.
Ketua Panitia Pengarah (Steering Commite) Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid menyatakan, pihaknya mencabut syarat iuran Rp 1 miliar yang dibebankan pada calon ketua umum Partai Golkar. Syarat iuran Rp 1 miliar itu membuat para kader tak adil yang ingin mendaftarkan diri.
"Panitia SC memutuskan mencanangkan untuk mencabut salah satu syarat uang pendaftaran, sebagai sumbangan. Memang tidak ada isitlah uang pendaftaran yang ada iuran," kata Nurdin saat jumpa pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (7/5).
Menurutnya, pencabutan syarat iuran itu sudah dibicarakan oleh Komite Etik dan Panitia Munaslub Golkar. Hal itu juga berdasarkan aturan AD/ART partai menyebutkan sumbangan yang diberikan para kader tidak mengikat.
"Dua calon ketum Bambang dan Syahrul yang mundur karena tidak memenuhi syarat iuran Rp 1 miliar, saat ini diterima oleh panitia. Karena memang tidak ada sumbangan," kata dia.
Lanjut dia, saat ini Caketum bertambah menjadi 8 orang kader Golkar termasuk Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo. Para Caketum yang sudah membayar iuran Rp 1 miliar tak mempermasalahkan Bambang dan Syahrul masuk dalam daftar Caketum golkar.
"Ini iuran bukan kewajiban tapi sukarela, dan Caketum sudah membayar tak ada keberatan dan yang belum menyumbang," jelas dia.
Dia menambahkan, jika Caketum Golkar melakukan money politik dalam munaslub akan didiskualifikasi.
Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Munas Luar Biasa Partai Golkar menetapkan enam nama yang lolos tahap verifikasi Calon Ketua Umum Golkar. Dua nama lagi yang belum lolos diberikan kesempatan oleh pihak panitia untuk memenuhi syarat yang kurang hingga esok, Sabtu (7/5).
Enam nama tersebut antara lain Ade Komarudin, Airlangga, Aziz Syamsyudin, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, dan Setya Novanto. Dua nama lainnya yang sempat menyerahkan persyaratan untuk mendaftar menjadi Caketum adalah Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo belum diloloskan oleh panitia dalam tahap verifikasi. Namun, keduanya diberikan kesempatan sampai Sabtu (7/5) pukul 12 siang untuk melengkapi berkas persyaratan.
Baca juga:
JK ngaku tak tahu ada iuran Rp 1 miliar dari caketum Golkar
Ini tolak ukur syarat tidak tercela sebagai calon ketua umum Golkar
Tersangkut etik, Akom dan Tommy terancam gagal jadi caketum Golkar
KPK sebut mahar Rp 1 M caketum Golkar sebagai politik uang
Komite pemilihan Munaslub Golkar sebut mahar Rp 1 miliar wajib
Soal Mahar Rp 1 Miliar, ketua SC Munaslub segera konsultasi ke KPK
Maju caketum, Tommy Soeharto dituding tak serius bangun Golkar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.