Tak Terlihat di Rakernas PDIP, Ini Penjelasan Gibran
Gibran mengaku tidak membicarakan urusan internal PDIP ketika bertemu dengan Jokowi.
Gibran mengaku tidak membicarakan urusan internal PDIP ketika bertemu dengan Jokowi.
Tak Terlihat di Rakernas PDIP, Ini Penjelasan Gibran
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulungnya sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak terlihat datang saat acara rakernas V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jumat (24/5).
Seperti diketahui, keduanya pernah menjadi kader partai besutan Megawati Soekarnoputri.
Gibran yang juga wakil presiden terpilih itu buka suara. Ia mengaku tak mendapatkan undangan pada acara yang dihelat 3 hari di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara.
"Ya kan karena tidak ada undangan," ujar Gibran seusai membuka acara pameran BUMN-UMKN Great Sale di Paragon Lifestyle Mall, Kamis (30/5).
Saat ditanyakan apakah sempat membahas masalah tersebut dengan Presiden Jokowi saat liburan bersama di Borobudur, Gibran menepisnya. Wali Kota Solo itu mengaku tidak membicarakan urusan internal partai.
"Oh enggak, enggak mbahas itu (tidak diundang di acara rakernas PDIP)," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat bicara terkait tidak undangnya Jokowi dan Gibran pada rakernas V PDIP. Djarot menyatakan, bahwa yang diundang dalam rakernas hanya internal partai.
Djarot awalnya menyebut, bahwa PDIP adalah partai ideologis yang kokoh menyuarakan kebenaran untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi.
"PDIP itu satu partai ideologis dimana Ibu Megawati Soekarnoputri ketum selalu kokoh berdiri untuk menyuarakan kebenaran, untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi," kata Djarot saat konpers jelang Rakernas PDIP di BCIS Ancol, Jakarta Utarat, Jumat (25/5).
Djarot menjelaskan, bila ada anggota partai yang melanggar konstitusi, etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP.
"Karena sudah bertentangan, bukan hanya pada AD/ART partai, melainkan juga pada konstitusi negara," ujarnya.
Oleh sebab itu, Rakernas PDIP kali ini hanya untuk internal partai. Peserta yang diundang juga ada para cendekiawan, akademisi dan masyarakat prodemokrasi.
"Oleh sebab itu yang diundang adalah untuk internal partai. Yang diundang adalah sahabat-sahabat, para cendekiawan, para akademisi, para civil society, budayawan, masyarakat prodemokrasi yang betul-betul berjuang menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat," pungkasnya.