Tangkap Sinyal Reshuffle Jokowi, Parpol Koalisi Kompak Sindir Kursi Menteri NasDem
Presiden Joko Widodo memberikan sinyal akan melakukan reshuffle kabinet atau pergantian menteri dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan kepala negara ketika menjawab pertanyaan wartawan di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12).
Presiden Joko Widodo memberikan sinyal akan melakukan reshuffle kabinet atau pergantian menteri dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan kepala negara ketika menjawab pertanyaan wartawan di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12).
Awalnya, Jokowi menanggapi hasil survei Charta Politika Indonesia. Dalam survei terbaru itu, mayoritas publik menginginkan ada reshuffle kabinet.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang dikatakan Bahlil tentang kondisi kabinet Jokowi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan, bahwa situasi di dalam Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam keadaan baik. Dia membantah jika ada menteri yang merasa tidak nyaman berada di Kabinet.
"Mungkin," jawab Jokowi singkat.
Jokowi kembali ditanya kapan akan melakukan pergantian menterinya. Mantan gubernur DKI Jakarta ini masih merahasiakan kapan akan dilakukan reshuffle.
"Ya nanti," ucap Jokowi.
Sinyal ini langsung ditangkap para parpol pendukung Jokowi di pemerintah. Mereka kompak menyoroti kursi menteri yang dimiliki oleh NasDem.
PDIP
PDIP misalnya. Dia ingin Jokowi mencopot dua menteri NasDem di kabinet.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat meminta Jokowi untuk mengevaluasi dua menterinya, yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Dua menteri itu adalah politikus NasDem.
Djarot berharap ada penyegaran di internal kabinet agar bisa mendukung penuh kebijakan Presiden Jokowi.
"Mentan dievaluasi, Menhut dievalusi, menteri kehutanan ya. Harus dievaluasi. Semua menteri juga harus dievaluasi. Supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar, yang bisa mendukung penuh kebijakan pak Jokowi untuk menuntaskan janji-janji kampanyenya," ujar Djarot di Menteng, Jakarta, Jumat (23/12).
Anggota Komisi IV DPR ini menyinggung masalah impor beras. Di tengah digemborkan swasembada beras, malah harga beras naik. Saat musim panen dan harga beras naik, justru ada impor.
"Termasuk yang prihatin ketika kita sudah di masa lalu, sudah gembar gembor swasembada beras, ternyata kita impor beras ketika harganya naik. Justru pemerintah harus intervensi dong. Saat musim panen dan hargany baik, kemudian dihajar sama beras impor," ujar Djarot.
"Yang parah nanti, yang sakit petaninya. Makanya kita di Komisi IV kita sampaikan coba buka data. Data yang fix yang sama baik itu oleh BPS, dimiliki Kementan, data dimiliki Bulog, data yang dimiliki Bappenas badan pangan nasional, buka, satukan. Perlu ga kita impor, katanya masih cukup. Perlu enggak kita impor. Yang penting bagi kita harga beras stabil, petaninya bisa untung. Ini semua perlu dievaluasi," tegasnya.
PKB
Lebih ekstrem lagi dari PDIP. PKB bahkan meminta agar Jokowi melebur Kementerian Pertanian. Digabung dengan Kementerian Desa yang kini dijabat oleh kader PKB.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar usul, Kementerian Pertanian digabung dengan Kementerian Desa PDTT.
Pria karib disapa Cak Imin menyinggung kiprah dan peran penting Kemendesa selama ini. Menurut dia, Kemendes punya peran sentral dan tepat. Sebab menjadi ujung tombak pembangunan Indonesia dari bawah.
"Uang negara tidak harus habis di atas, tapi harus habis di tingkat bawah, di pendidikan dan Desa," kata Cak Imin, dalam keterangannya, dikutip Jumat, (23/12).
"Tahu nggak ketika krisis ekonomi, di atas gelempangan tidak mampu, justru yang di bawah yang bisa nahan. Kemarin saat pandemi semua sektor rontok, hanya pertanian yang punya daya tahan, dan itu Desa," sambungnya.
Setelah mengurai peran penting Kemendesa, Cak Imin lantas mengusulkan Kementan untuk dilebur menjadi satu dengan Kemendesa. Dia beralasan dua Kementerian ini punya peran hampir sama, dan jika disatukan bukan tidak mungkin akan lebih memberi dampak konkret bagi kemajuan Desa.
"Kalau ide Kementerian Desa harus bertahan itu terlalu sederhana, bahkan Kementerian Pertanian harus ditarik menjadi bagian Kementerian Desa. Supaya apa? Supaya clear apa yang menjadi kebutuhan Desa tertangani secara sistematis sesuai kebutuhan Desa," tuturnya.
Cak Imin menjelaskan, ada dua sektor, yang harus mendapat perhatian perubahan mendasar melalui pembangunan dari bawah. "Pembangunan dari bawah apa itu? Desa. Pembangunan tidak dari atas tapi dari desa," katanya.
Yang kedua soal kelautan, dia ,menerangkan lautan Indonesia yang kaya selama puluhan tahun bahkan sejak zaman Bung Karno tidak tersentuh format politik nasional.
"Maka ketika reformasi semua isu kelautan dan desa terus menjadi perjuangan," ujarnya.
Pada awal reformasi, kata Cak Imin, salah satu buah perjuangannya berhasil membuat sebuah kementerian baru yang namanya Kementerian Kelautan.
"Karena Gus Dur Presiden dibuat keputusan presiden tentang Kementerian Kelautan, namun sebelum membuat Kementerian Desa Gus Dur jatuh," paparnya.
Meski begitu, lanjut Cak Imin, hal itu tidak mematahkan semangat untuk melanjutkan perjuangan. Ia menyatakan, Fraksi PKB di DPR getol memperjuangkan UU Desa, hingga kemudian lahir Kementerian Desa.
"Ini yang disebut gerakan politik. Kalau anda ingin mengubah nasib, ingin memperbaiki nasib, nasib masyarakat Desa, nasib umat, harus melalui gerakan politik," pungkasnya.
(mdk/rnd)