TB Hasanuddin sebut Jokowi sudah sering tegur menteri pembuat gaduh
"Kami sarankan kalau sudah di peringatkan dan tetap gaduh terus, sebaiknya di copot saja," ujar Hasanuddin.
Perseteruan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencuri perhatian sebagaian besar masyarakat Indonesia. Apalagi, kisruh antara Sudirman dan Rizal Ramli bukan kali ini saja terjadi.
Anggota Fraksi PDIP TB Hasanuddin mengatakan, sebetulnya Jokowi memberikan peringatan kepada kedua menteri tersebut. Tetapi, kata dia, keduanya tampak cuek saja walaupun diberi teguran oleh Presiden.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Apa yang membuat Rizal Ramli berani mengkritik pemerintahan Soeharto? Memasuki 1978, Rizal sebagai mahasiswa aktif mengkritisi pemerintahan Soeharto. Bersama dengan teman-temannya, ia menjadi tim penulis buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang isinya banyak mengkritik kebijakan otoriter pemerintahan Soeharto dan juga Praktik KKN yang terjadi di dalam keluarga Soeharto.
"Sepengetahuan saya, presiden sudah berulang kali menyampaikan pesan bahkan teguran baik tertutup maupun terbuka soal kegaduhan ini. Agar setiap perbedaan pendapat dapat diselesaikan dalam sidang kabinet atau dikordinasikan secara tertutup, bukan diruang publik. Arahan presiden Jokowi sudah sangat tepat," ujar TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/3).
Dia berpandangan, melihat kegaduhan yang dilakukan beberapa menteri sebagai pembantu presiden ini sepertinya sudah kelewat batas. Khususnya yang dilakukan antara Rizal Ramli dengan Sudirman Said.
"Seperti gaduh soal pembangunan listrik, Freeport, dan terakhir soal Masela. Bahkan lebih gaduh saling serang secara terbuka maupun menggunakan sarana medsos," ucapnya.
Kegaduhan yang berlarut-larut, lanjut Hasanuddin menyebabkan munculnya kesan bahwa kabinet ini tidak kompak. Masing-masing pembantu presiden jalan sendiri-sendiri dan tidak sesuai dengan visi dan misi presiden.
Selanjutnya, kegaduhan ini dapat mengurangi kinerja kabinet dan mendegradasi kewibawaan presiden sebagai kepala pemerintahan. Para pembantu presiden yang di tunjuk presiden malah tidak mengikuti arahannya.
"Kami sarankan kalau sudah di peringatkan dan tetap gaduh terus, sebaiknya di copot saja. Mereka pun toh bukan menteri-menteri yang pernah die hard atau berdarah darah mendukung Jokowi saat pilpres kemarin," tutup Wakil Ketua Komisi I DPR ini.
Baca juga:
Ketua MPR minta Presiden Jokowi tindak tegas menteri pembuat gaduh
Putuskan nasib Blok Masela, pemerintah bisa belajar dari Cepu
Politikus PDIP ini sebut gaduh menteri ganggu pemerintahan Jokowi-JK
Fadli Zon: copot menteri yang suka bikin gaduh
Ekonom tantang Rizal Ramli-Sudirman Said pikul risiko Blok Masela