Terdepak dari Kepengurusan, Arief Poyuono Harap Gerindra Kalahkan PDIP di 2024
Arief Poyuono menyampaikan harapan kepada pengurus Partai Gerindra yang baru. Dia berharap Gerindra mengalahkan PDI Perjuangan dalam Pemilu 2024. Seperti yang dicita-citakan Prabowo Subianto.
Nama Arief Poyuono tak lagi masuk pengurus Partai Gerindra. Wakil Ketua Umum Gerindra Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan itu mengaku tetap berada partai pimpinan Prabowo Subianto.
Poyuono mengaku kini berstatus anggota biasa. Dia bakal beraktivitas kembali sebagai aktivis buruh.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Mengapa Anang Hermansyah bergabung dengan PDIP? Krisdayanti merespons dengan positif keputusan mantan suaminya untuk bergabung dengan PDIP dan mencalonkan diri di Pemilu 2024. Menurutnya, partai memerlukan figur berpengalaman seperti Anang untuk memenangkan satu kursi di DPR-RI.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
"Saya kembali ke habitat saya sebagai aktivis buruh, tani dan nelayan dan berjuang untuk mereka, apalagi dalam susunan yang baru di Gerindra, buruh, tani dan nelayan tidak lagi diurus selevel Waketum," ujar Poyuono kepada wartawan, Minggu (20/9).
Dia mengaku sudah lama tidak memimpin aksi buruh. Poyuono menuturkan, kondisi buruh saat ini mengkhawatirkan. Terutama di BUMN. Karena banyak korban PHK dan ancaman PHK. Hingga pengelolaan BUMN yang mengarah pada liberalisasi dan pengrusakan BUMN.
Dia berjanji tetap membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo dari luar struktur Partai Gerindra.
"Kembali beraktivitas seperti biasa saja dan fokus membantu pemerintah dari luar saja," ucapnya.
Dia juga menyampaikan harapan kepada pengurus Partai Gerindra yang baru. Dia berharap Gerindra mengalahkan PDI Perjuangan dalam Pemilu 2024. Seperti yang dicita-citakan Prabowo Subianto.
"Bagus dan punya harapan menjadi partai pemenang di pemilu 2024. Saya harap mampu mengalahkan PDI Perjuangan, seperti cita cita Prabowo Subianto selama ini, Gerindra bisa menjadi partai single majority atau menang di atas 50 persen," ucapnya.
"Apalagi saat ini Gerindra sudah masuk di pemerintahan dan mengurusi departemen yang bisa membantu memperbesar partai Gerindra dalam meraih suara," lanjutnya.
Arief Poyuono Terdepak
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, tidak ada nama Arief Poyuono merupakan putusan dari Ketua Umum Prabowo Subianto.
"Tidak ada nama Pak Arief itu putusan Pak Prabowo selaku pemegang mandat KLB," ujarnya kepada wartawan, Minggu (20/9).
Habiburokhman menegaskan, tidak adanya nama Arief bukan berarti Gerindra membuang mantan Waketumnya itu. Menurutnya, bisa saja Arief diberikan penugasan lain oleh Prabowo.
"Di Gerindra tidak ada isitilah kader dibuang, mungkin Pak Arief akan diberi penugasan lain oleh Pak Prabowo, who knows?" kata anggota Komisi III DPR RI ini.
Dia juga membantah Arief tak lagi masuk pengurus karena kerap membuat pernyataan yang gaduh. Arief Poyuono memang dikenal sebagai sosok kontroversial di Gerindra dengan pernyataannya yang beberapa kali membuat suhu panas politik.
"Bukan karena beliau bikin gaduh. Tapi memang kalau kita ada di dalam struktur ya tidak boleh manuver-manuver sendiri. Karena bagaimanapun semua tindak tanduk kita akan dikaitkan dengan institusi," kata Habiburokhman.
Meski tidak lagi berada dalam pengurus Partai Gerindra, Arief diyakini legowo dan menerima keputusan tersebut.
"Tapi saya yakin Pak Arief legowo, beliau itu kan bisa jadi besar baik di dalam maupun di luar organisasi," kata Habiburokhman.