Tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf diperkirakan mencapai puluhan ribu orang
Banyaknya jumlah tim pemenangan ini karena sembilan parpol koalisi akan mengerahkan calegnya di seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. Pada level inti ini, tim berjumlah sekitar 50 sampai 70 orang. Selebihnya tim pemenangan yang merupakan pelaksana di lapangan yang jumlahnya puluhan ribu orang.
Partai politik koalisi pengusung capres-cawapres tengah sibuk menggodok tim pemenangan. Sampai saat ini kedua kubu baik pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno maupun Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin belum menetapkan ketua tim pemenangan.
Terkait jumlah tim pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf, jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. Banyaknya jumlah tim pemenangan ini karena sembilan parpol koalisi akan mengerahkan calegnya di seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Hal ini disampaikan Sekjen PPP, Arsul Sani, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan. Arsul mengatakan pada level inti, tim pemenangan terdiri dari satu orang ketua, lima orang wakil ketua, satu orang sekretaris dan lima orang wakil sekretaris.
"Selebihnya itu kan level eksekutor, level kerja. Yaitu direktorat yang berjumlah 11," jelasnya, Selasa (14/8).
Pada level inti ini, tim berjumlah sekitar 50 sampai 70 orang. Selebihnya ialah tim pemenangan yang merupakan pelaksana di lapangan yang jumlahnya puluhan ribu orang.
"Bukan lagi ratusan, ribuan malah. Karena nanti seluruh caleg dari partai koalisi itu akan menjadi tim pemenangan. Kalau satu partai mulai DPR RI sampai dengan kabupaten/kota itu kan rata-rata antara 15 ribu sampai 20 ribu, ya itulah jumlah tim pemenangannya," terangnya.
Mengenai penunjukan jubir, salah satunya Farhat Abbas yang dinilai sebagai tokoh kontroversial, Arsul mengatakan ada dua sasaran penunjukan jubir. Sasaran pertama sebagai jubir via media. Sasaran kedua ialah sebagai jubir koalisi Indonesia Kerja yang menyasar masyarakat sipil yang disesuaikan dengan profesi masing-masing jubir.
Dengan banyaknya jubir yang dilibatkan, pihaknya tak khawatir akan muncul bias informasi. Karena semua jubir telah diberikan pelatihan.
"Paling tidak itu untuk meminimalisir. Nanti setiap minggu kami akan mengadakan gathering untuk meng-update informasi dan menganalisis juga apa yang dikembangkan oleh kubunya Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno, isu-isu apa, sehingga jawabannya itu tentu dengan artikulasi yang berbeda tapi mestinya secara materi harusnya sama," paparnya.
Baca juga:
Ditanya akan bertemu Rizieq Shihab di Arab Saudi, ini kata Ma'ruf Amin
Cak Imin puji Kiai Ma'ruf Amin sebagai ahli ekonomi rakyat kecil
Bareng Cak Imin, Ma'ruf Amin datangi PBNU
Kumpulkan relawan, kubu Jokowi-Ma'ruf ingin samakan persepsi
Koalisi serahkan ke MUI soal status Ma'ruf Amin sebagai ketua umum
Sekjen partai koalisi Jokowi bertemu relawan malam ini
Politikus PSI dan sejumlah WNI di Luksemburg deklarasi dukung Jokowi maju Pilpres