Timnas AMIN Ungkap Bukti Temuan Pengurangan Perolehan Suara Anies-Cak Imin
Mereka memantau laman KPU, namun bukannya bertambah, suara AMIN justru raib.
Mereka memantau laman KPU, namun bukannya bertambah, suara AMIN justru raib.
- Tim Hukum AMIN Sebut Penghentian Penghitungan Suara di Kecamatan Masuk Pidana Pemilu
- Timnas AMIN Minta Relawan dan Saksi Kumpulkan Segala Bukti Pelanggaran Selama Pemilu 2024
- Anies-Cak Imin Diklaim Bakal Ganti BUMN dengan Koperasi, Timnas AMIN: Itu Tidak Benar
- Timnas AMIN: Pendukung Anies-Cak Imin Siap Jalan Kaki ke JIS
Timnas AMIN Ungkap Bukti Temuan Pengurangan Perolehan Suara Anies-Cak Imin
Deputi Hubungan Antarlembaga Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Putra Jaya Husain mengatakan, pihaknya memantau Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Timnas AMIN, menemukan adanya kelemahan dalam sistem itu.
Putra membeberkan bukti berkurangnya perhitungan suara AMIN yang didapati dari situs pemilu2024.kpu.go.id milik KPU RI. Mereka mengambil tangkapan layar dengan jarak waktu tentu, namun bukannya bertambah, suara AMIN justru raib.
"(Pukul) 15 Februari jam 19.00.23 WIB, kemudian kita refresh dapat lagi jam 19.30.24 WIB. Jadi ada dua screenshot yang selisih waktunya 3 menit 1 detik," kata Anies di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
"Ada semacam anomali, keanehan ya. Di mana, biasanya tabulasi itu adalah penambahan suara, karena tabulasi itu adalah data dari TPS, data dari seluruh Indonesia dimasukkan melalui tabulasi," sambung Putra.
Putra menjelaskan cara kerja sistem KPU yang dia sebut menggunakan optical character recognize (OCR). Di mana, sistem tersebut membaca gambar dan mengolahnya menjadi angka.
Namun, dia menyayangkan proses digitalisasi dari analog ke digital itu, bukan menunjukkan penambahan suara tapi pengurangan atau suara yang dihapus ke salah satu paslon, seperti AMIN.
"Artinya ada proses penghapusan, kita sedang forensik TPS mana yang dihapus," kata dia.
Dia menyampaikan, pada 15 Februari 2024 pukul 19.00.23 WIB data suara AMIN di situs KPU itu adalah 13,243.659 suara, atau 31,97 persen. Namun, pada pukul 19.30.24 WIB, suara AMIN turun menjadi 9.823.013 suara atau 25,59 persen.
"Itu pukul 19.00.23 WIB. Kan harusnya semua naik, atau minimal kalau memang 0 tambahannya tetap. Tapi yang terjadi jam 19.30.24 WIB justru suara Anies menjadi 9.823.013 suara atau 25,59 persen," jelas dia.
Putra menyebut, berdasarkan pantauan itu, tercatat bahwa selama kurun waktu 30 menit 01 detik, perolehan suara AMIN menurun sebesar 3.411.645 suara.
"Artinya ada yang dihapus, ada yang di-delete disitu," ujarnya.
Oleh sebab itu, Putra berharap KPU dapat memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut. Timnas AMIN, kata dia bakal bersedia melakukan forensik.
"Ini sebetulnya kita tidak menuduh siapa yang menghapus ini? Apakah dilakukan oleh officer IT KPU, atau dilakukan petugas resmi KPU, atau dilakukan pihak lain di luar KPU yang bisa terobos IT itu dan melakukan perubahan? Tentu kita harus dapat keterangan dari tim KPU dan kami bersedia untuk melakukan forensik," tutupnya.