Anies-Cak Imin Diklaim Bakal Ganti BUMN dengan Koperasi, Timnas AMIN: Itu Tidak Benar
Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN
Timnas AMIN membantah informasi Anies-Cak Imin bakal ubah BUMN dengan Koperasi
Anies-Cak Imin Diklaim Bakal Ganti BUMN dengan Koperasi, Timnas AMIN: Itu Tidak Benar
Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menegaskan informasi yang beredar menyebut AMIN akan mengganti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan koperasi tidak benar.
Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN. Kebijakan dan program pokok terkait BUMN itu ditulis rinci dalam sub misi ke-16 AMIN.
"AMIN berkomitmen memperkuat peran BUMN. Sempat beredar informasi bahwa AMIN akan membubarkan BUMN atau diganti dengan koperasi, itu sangat tidak benar. Justru dalam visi misi AMIN sangat jelas bahwa paslon ini berkomitmen untuk memperkuat peran BUMN,"
kata Awalil dalam keterangan tertulis, diterima Senin (5/2).
Awalil menjelaskan, Timnas AMIN rutin menggelar diskusi publik mengulas visi dan misi AMIN.
Menurutnya, dalam setiap diskusi Timnas AMIN juga selalu mengundang pihak eksternal, yaitu pakar dan akademisi.
Diketahui, dalam diskusi publik keenam dengan tema penyaluran sebagian KUR melalui Koperasi, salah satu narasumber eksternal yang dilibatkan Timnas AMIN yang juga merupakan Pakar Koperasi Indonesia Suroto, menyampaikan ide dan gagasan yang dia anggap radikal, yaitu mengubah bentuk BUMN dari perseroan terbatas dan perum menjadi koperasi.
Belakangan pernyataan Suroto direspons Menteri BUMN, Erick Thohir. Namun, Erick keliru menyebut pernyataan itu bersumber dari Timnas AMIN.
Erick Thohir menilai, pandangan soal membubarkan BUMN dan diganti dengan koperasi sama saja dengan memunculkan pengangguran baru sebanyak 1,6 juta orang yang merupakan pegawai BUMN.
Padahal, Erick Thohir menambahkan, selama puluhan tahun para karyawan BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang pertumbuhannya mencapai 5 persen.
"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan. Sangat tidak masuk akal. Apalagi selama ini, para karyawan BUMN sudah menunjukkan hasil kerjanya sebagai agen perubahan dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Sederet sumbangsih BUMN sebagai agen perubahan dan pada tahun 2023 telah menghasilkan deviden terbesar dalam sejarah dari BUMN ke negara senilai Rp82,1 triliun, menurut Erick, telah menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.
"BUMN itu agent of change atau tempat perubahan dengan munculnya banyak investasi awal seperti kereta api, airport, ataupun saat COVID dengan membagikan vaksin gratis kepada masyarakat. Yang jelas, jika dibubarkan maka 1,6 juta hilang pekerjaan, ditambah keluarganya, ini menurut saya isu yang tidak sehat," pungkas Erick.