Timses Ahok minta Agus dan Anies tak lakukan kampanye hitam
Timses Ahok minta Agus dan Anies tak lakukan kampanye hitam. Anggota tim pemenangan bidang sumber daya dan kreatif, Aria Bima mengimbau kepada semua pesaing Ahok-Djarot untuk membantu menjaga kondusifitas Pilgub DKI. Aria meminta Agus Harimurti dan Anies Baswedan untuk memberikan pengertian kepada timses.
Maraknya penolakan terhadap kegiatan kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menjadi sorotan tim pemenangan. Anggota tim pemenangan bidang sumber daya dan kreatif, Aria Bima mengimbau kepada semua pesaing Ahok-Djarot untuk membantu menjaga kondusifitas Pilgub DKI.
Aria meminta Agus Harimurti dan Anies Baswedan untuk memberikan pengertian kepada timses dan pendukungnya agar tidak melakukan kampanye hitam dan saling serang satu sama lain.
"Kami imbau Pak Anies dan Agus bukan sebagai lawan kita tapi kawan ita dalam membangun demokrasi akan mampu memberi pengertian ke timses relawan, membangun citra positif kala kita bangsa yang bermartabat," kata Aria di Rumah Pemenangan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/11).
Serangkaian aksi penolakan yang terjadi pada Ahok-Djarot berkaitan dengan kasus penistaan agama. Politisi PDIP ini mengingatkan kepada semua pihak untuk bisa memilah bahwa kasus Ahok adalah ranah hukum, sementara kampanye masuk ke ranah pilkada.
"Berkaitan dengan usaha-usaha menggagalkan pasangan kami saat blusukan dengan cara inkonstitusional bahwa kami konsekuen masalah domain penodaan agama sudah diselesaikan domain yang ada domain yang berkaitan pilkada aturannya UU pilkada," jelasnya.
Untuk ke depannya, lanjut Aria, strategi kampanye yang akan dijalankan Ahok-Djarot adalah lebih mendengarkan aduan dari masyarakat terhadap program-program yang sudah dilakukan saat periode pertama. Cara itu akan dilakukan baik melalui rumah aspirasi atau saat blusukan.
"Blusukan kami tidak berbicara ke rakyat tapi lebih mendengarkan rakyat. Pak Basuki dan Djarot lebih untuk bisa mendengarkan bukan untuk mengkampanyekan program atau menjanjikan program lebih mendengarkan karena komunikasi politik kita lebih mengoptimalkan apa yang telah dilakukan," pungkasnya.