Timses Prabowo: Jokowi tidak mengerti drone
"Jokowi seperti hanya menerima titipan pesanan dari pelaku bisnis industri pertahanan," kata Suryo Prabowo.
Debat capres putaran ketiga minggu lalu (22/6) menunjukkan bahwa Jokowi belum siap untuk menjadi capres. Jokowi dinilai belum memiliki pengetahuan yang memadai di bidang politik internasional dan ketahanan nasional.
"Membedakan antara ketahanan nasional dan pertahanan negara saja Jokowi masih kebingungan," ujar penasihat tim pemenangan Prabowo - Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo saat berdialog dengan komunitas pemerhati ketahanan nasional di Jakarta, Selasa (24/6).
Suryo menilai, Jokowi menyederhanakan persoalan Ketahanan Nasional menjadi Pertahanan Negara. "Bahkan lebih kecil lagi, Jokowi memahami Ketahanan Nasional sebagai pertahanan militer. Ini hal mendasar tapi keliru dipahami Jokowi", ujarnya.
Karena kesalahan mendasar tersebut, lanjut mantan Wakasad ini, Jokowi jadi menjebak dirinya sendiri masuk pada persoalan teknis peralatan militer, seperti pengadaan tank Leopard oleh TNI AD dan penggunaan drone untuk mengawasi pergerakan kapal laut.
"Pemilihan penggunaan drone untuk menghadapi perang cyber dan perang hybrid menunjukkan ketidaktahuan Jokowi tentang drone dan penggunaannya. AS negara yang kaya dan pencipta drone saja tidak menggunakan drone untuk tugas seperti itu", cetus Suryo.
Menurut Suryo, untuk mengawasi laut Indonesia telah menggunakan vessel tracking, suatu sistem penginderaan yang berbasis satelit.
"Teknologinya 100% dikuasai anak bangsa Indonesia, dengan biaya 100 kali lebih murah dari penggunaan drone yang sampai senilai triliunan rupiah. Kalaupun sekarang ini belum efektif semata-mata karena minimnya anggaran dan masih adanya tumpang tindih kewenangan penindakan dari berbagai unsur keamanan laut," urainya.
Berbeda halnya dengan Prabowo, Suryo menilai pemahaman Prabowo yang komprehensif tentang ketahanan nasional menjadikannya tidak bisa disetir pihak luar.
"Jokowi seperti hanya menerima titipan pesanan dari pelaku bisnis industri pertahanan, terlihat dari materi debat yang terlalu teknis."
Suryo juga mempertanyakan beberapa jenderal seniornya yang mendukung Jokowi. "Ada banyak jenderal senior saya yang mendukung Jokowi. Tapi kok pemahaman Jokowi soal ketahanan nasional sangat dangkal. Ini jenderalnya yang tidak paham atau Jokowinya yang sulit mengerti?" cibir Suryo.
Baca juga:
Dukung Palestina merdeka, PDIP sebut Jokowi sindir SBY & Prabowo
Bantah Jokowi, Menhan tegaskan Tank Leopard sudah teruji
Pembelaan kubu Jokowi soal Mega jual Indosat
Timses: Jokowi lebih tegas soal isu kemerdekaan Palestina
Serangan-serangan atas pernyataan Jokowi dalam debat
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.