Ceritakan Kecanggihan Drone Hingga Lumpuhkan Komandan Quds, Jokowi Minta TNI-Polri Melek Teknologi
Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Jokowi kagum kecanggihan pesawat tanpa awak atau drone yang penggunaannya sangat presisi dan akurat untuk memburu target.
Ceritakan Kecanggihan Drone Hingga Lumpuhkan Komandan Quds, Jokowi Minta TNI-Polri Melek Teknologi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI-Polri berani masuk hal-hal penguasaan teknologi. Dia mengambil contoh kecanggihan pesawat tanpa awak atau drone yang penggunaannya sangat presisi dan akurat untuk memburu target.
Hal itu disampaikan Jokowi saat rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2).
"TNI Polri harus berani masuk ke hal hal yang berkaitan dengan teknologi, pesawat tempur perlu iya, tank perlu iya, tapi hati-hati juga dengan drone, saya ingat di tahun 2020 bulan Januari ada penggunaan drone yang saya kaget karena begitu sangat presisi dan begitu sangat akurat mengejar siapa yang diinginkan."
Kata Jokowi.
Jokowi lalu bercerita saat pemimpin Pasukan Quds yaitu Mayjen Qasem Soleimani ditembak melalui pesawat tanpa awak dengan teknologi pengenalan wajah. Menurutnya, hal ini mesti diamati betapa canggihnya drone tersebut.
"Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, Markas Amerika Serikat di Qatar," ungkapnya.
"Ini hal hal yang harus kita ikuti, kita amati bagaimana perkembangan teknologi bisa mengubah diri perang yang konvensional ke perang-perang yang bisa dikendalikan dari jarak jauh," ujar Jokowi.
Maka dari itu, Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
"Oleh sebab itu penguasaan IPTEK jelas akan semakin dibutuhkan, TNI-Polri harus menjadi pembelajaran yang aktif pembelajaran yang adaptif," pungkasnya.