Tips Menang Pemilu di Indonesia, Poltracking: Kuasai 2 dari 3 Wilayah di Jawa
Selanjutnya dia merinci total suara dari masing-masing suara yang ada di tiap pulau di Indonesia.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda memastikan, siapa pun kandidat yang bisa menguasai Pulau Jawa maka tiket kemenangan Pemilu, baik itu calon presiden dan partai politik.
Dia menyatakan, hal itu disebabkan karena pemilih di Pulau Jawa dapat menguasai total hampir 50 persen suara se-Indonesia.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Apa yang dilakukan oleh Polsek Limapuluh dan Polsek Pekanbaru Kota menjelang Pemilu 2024? Polresta Pekanbaru dan polsek jajarannya terus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat untuk memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai. Kali ini, dua Kapolsek di Pekanbaru turun langsung ke mesjid-mesjid untuk menyosialisasikan Pemilu damai ke masyarakat.
-
Apa yang dipastikan oleh Polres Inhu menjelang Pemilu 2024? Kepolisian Resor Indragiri Hulu (Inhu), Polda Riau memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji aman menjelang Pemilu 2024.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
"Kita bedah secara kuantitatif secara jumlah penduduk dari Aceh sampai Papua secara geografis luas tetapi secara populasi menumpuk di Pulau Jawa dan pemilu kita satu orang punya hak suara pilih satu. Sehingga Jawa kalau yang di data kita 57,4 persen di Pulau Jawa, ini hampir betul 60 persen," kata Hanta saat membuka rilis survei yang bertajuk Jawa Penentu Kemenangan yang disiarkan secara daring, Kamis (15/12).
Dia melanjutkan, suara yang berada di Pulau Jawa jika ditotal hanya mencapai 42,6 persen. Menurut dia perbandingan tersebut cukup timpang jika seorang kandidat sudah bisa mengantongi tiket kemenangan hanya dengan mengamankan suara di Pulau Jawa saja.
"DPT Jawa dan luar Jawa, kita membandingkan Sumatera, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah Jawa Timur, adalah tiga provinsi lumbung terbesar elektoral," jelas Hanta.
Selanjutnya dia merinci total suara dari masing-masing suara yang ada di tiap pulau di Indonesia.
Diketahui, Jawa Barat total memiliki 17,4 persen jumlah pemilih, Sumatera 20,4 persen, Jawa Tengah dan Yogyakarta 16,1 persen, Jawa Timur 16,2 persen, DKI Jakarta 4,1 persen, Banten 4,3 persen, Bali-Nusa Tenggara 5,3 persen, Kalimantan 5,9 persen, Sulawesi 7,0 persen dan Maluku-Papua 3,3 persen.
"Jadi bayangkan saat Jawa Barat hampir setara dengan dengan seluruh Sumatera. Lalu Jawa Timur atau Jawa Tengah melampaui seluruh Kalimantan yang hanya 5,9 persen dan Sulawesi yang hanya 7 persen," rinci Hanta.
Gambarannya
Hanya memastikan, rincian angka tersebut menunjukkan bahwa siapa pun yang bisa memenangkan dua wilayah di antara tiga jawa, timur, barat dan tengah maka dapat memenangkan kontestasi Pemilu.
"Pak Jokowi misalnya 2014 dan 2019 menang di Jawa Tengah basisnya dan Pak Prabowo menang di Jawa Barat, tapi Jawa Timur di menangkan Pak Jokowi dengan keunggulan 1-2 juta suara pemilih, maka pak Jokowi bisa jadi pemenangnya dan itu bisa menutup kekalahan di provinsi lainnya seperti di Sumatera Pak Jokowi kalah," katanya.
Reporter: Muhammad Radityo/Liputan6.com
(mdk/rhm)