TKN Akui Kesulitan Promosikan Capaian Jokowi Jika Bentuknya Angka-angka
"Misalnya, Pak Jokowi berhasil membangun dengan dana desa sebanyak 190 ribu kilometer lebih se-Indonesia. Nah, ini kalau bicara angka masyarakat tidak terlalu memahami manfaat dana desa untuk membangun jalan," ujar Verry.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengakui kesulitan menarasikan program kerja calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi). Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan, menuturkan penyampaian capaian Jokowi masih berkutat pada angka. Sebab, hal itu sulit dicerna masyarakat.
"Misalnya, Pak Jokowi berhasil membangun dengan dana desa sebanyak 190 ribu kilometer lebih se-Indonesia. Nah, ini kalau bicara angka masyarakat tidak terlalu memahami manfaat dana desa untuk membangun jalan," ujar Verry saat dihubungi, Selasa (26/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Namun, Verry menyebut bakal gencar kampanye pintu ke pintu (door to door) dengan menarasikan capaian lewat bahasa yang mudah.
"Kalau kita datang ke masyarakat, kemudian kita jelaskan ini lho jalannya, ini loh fisiknya, terbantu enggak. Tanpa perlu menjelaskan itu lebih mengena. Itu yang kami lakukan dan kami dorong," kata Verry.
Verry menampik selama ini partai Koalisi Indonesia Kerja kurang gencar mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf Amin. Seperti yang disampaikan pengamat Ray Rangkuti dimana menilai partai koalisi kurang militan.
"KIK (Koalisi Indonesia Kerja), TKN (Tim Kampanye Nasional) sudah punya aturan yang jelas diantara parpol dan relawan. Kapan mesti tarik, kapan mesti ulur. Siapa mesti bergerak, siapa mesti dukung dari belakang," kata Sekjen PKPI.
Verry pun menyebut saat ini partai koalisi lebih fokus memenangkan masyarakat akar rumput.
"Kalau tahun 2014 kan gebyar di mana-mana sedangkan saat ini kami lebih fokus di grassroot," imbuhnya.
Baca juga:
Ma'ruf Amin Soal Lebih Populer dari Sandi: Saya Senang Ada Survei Mengunggulkan Saya
Ma'ruf Amin Sebut Sri Sultan Hamengkubuwono X Sejak Awal Dukung Jokowi
Pencoblosan Kian Dekat, TKN Jokowi Fokus Pantau Banten, Jabar dan Riau
Jelang Pencoblosan, Aceh dan Sumatera Barat Jadi Zona Merah Jokowi