TKN Jokowi: Di Pilkada DKI Anaknya Saja Kalah, Itu Tanda Taji SBY Tak Tajam
TKN Jokowi: Di Pilkada DKI Anaknya Saja Kalah, Itu Tanda Taji SBY Tak Tajam. Menurut Antoni, sapaannya, taji SBY bisa diperlihatkan bagaimana cara menyikapi anak buahnya Andi Arief
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mempertanyakan taji Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bisa menaikkan elektabilitas capres Prabowo Subianto. Sebab, putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kalah di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
Pada Pilkada DKI 2017, terdapat tiga pasang calon. Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. AHY kalah telak di putaran pertama.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
"Kita lihat saja di Pilkada Jakarta saja pak SBY anaknya kalah. Apakah itu menandakan taji Pak SBY tidak tajam atau tidak bertaji lagi," kata Sekretaris Jenderal PSI itu di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
Menurut Antoni, sapaannya, taji SBY bisa diperlihatkan bagaimana cara menyikapi anak buahnya Andi Arief. Andi dinilai berbeda dengan gaya politik Presiden RI keenam yang santun. Sementara, Andi kerap bersuara keras di Twitter soal penyebaran hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos.
"Kira-kira Pak SBY masih bertaji enggak untuk sekadar memberikan sanksi Andi Arief yang merusak citra Demokrat dan merusak citra SBY," kata dia.
Pernyataan itu menanggapi survei elektabilitas capres-cawapres terbaru oleh Indikator. Elektabilitas Jokowi dan Prabowo masih terpaut 20 persen. Demokrat percaya tren Jokowi turun sehingga jika SBY mulai menyapa masyarakat, Prabowo bakal menyalip petahana.
Antoni tidak percaya jika survei tersebut dibaca tren elektabilitas Jokowi turun. Dia tak yakin Prabowo bakal menyalip dengan dan strategi menggunakan hoaks.
"Bahwa hoaks tidak lagi menurunkan menaikkan elektabilitas," ucapnya.
Baca juga:
Tren Survei Jokowi Turun, SBY Akan Makin Gencar Keliling Indonesia
Strategi SBY Bangun Citra Politik Santun Bisa Terkikis Perilaku Andi Arief
Satu Dua Hari ke Depan, Sandiaga Temui SBY Bahas Debat Pilpres
Ini Reaksi Kubu Jokowi Soal Prabowo Dimentori SBY Buat Debat Capres
Eks Menteri SBY & Jokowi Akan Beri Gambaran Pemerintah Pada Prabowo-Sandi
Wasekjen Demokrat Sebut SBY Lebih 'Wise' Dari Jokowi Dalam Hadapi Kritik