TKN Jokowi: Kubu Prabowo Tak Pernah Berkaca dari Kegagalan Obor Rakyat
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyebut bahwa bermacam fitnah yang diarahkan ke Jokowi maupun KH Ma'ruf Amin adalah bentuk pengulangan politik fitnah yang terjadi pada Pilpres 2014 lalu.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyebut bahwa bermacam fitnah yang diarahkan ke Jokowi maupun KH Ma'ruf Amin adalah bentuk pengulangan politik fitnah yang terjadi pada Pilpres 2014 lalu.
Menurut Hasto, kubu oposisi selalu menggunakan cara manipulatif dan praktik politik daur ulang (PPDU), karena dianggap tidak pernah menemukan kelemahan-kelemahan untuk menjatuhkan Jokowi.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Dari isu fitnah yang dipakai dan ditujukan ke Pak Jokowi, substansinya tidak beda jauh dengan Tabloid Obor Rakyat sebagai induk semangnya serangan fitnah. Tumpulnya fitnah yang ditujukan ke Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin, melahirkan politik daur ulang. Maka dicari-carilah dokumen digital guna membangun persepsi banyak dukungan," ujar Hasto kepada wartawan, Jumat (1/2).
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan, bagi Jokowi, dukungan sebenarnya itu yang berasal dari rakyat dan bukan dukungan manipulatif. Oleh Hasto disebut, oposisi menggunakan foto Jusuf Kalla yang notabene adalah Ketua Dewan Pengarah TKN 01 untuk mengklaim bahwa JK memberi dukungan untuk pasangan Prabowo-Sandi.
"Ini manipulatif namanya. Apa yang dilakukan oleh tim Prabowo-Sandi, tidak akan berhasil. Mereka tidak pernah berkaca dari kegagalan Obor Rakyat tahun 2014," ujar Hasto.
"Menjadi calon Bupati saja harus kedepankan prestasi dan rekam jejak yang baik, rekam jejak keluarga, prestasi dalam karir apakah mulus atau diberhentikan di tengah jalan, retorika atau kerja, visi misinya dll. Itu untuk Kepala daerah, apalagi menjadi presiden. Maka tidak heran, dengan strategi menyerang dan miskin peradaban tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandi selalu berada pada kisaran 25,4 % sampai 34,6%, atau ketinggalan paling tidak 22 persen di bawah Jokowi-KH Ma'ruf Amin," jelas Hasto.
Hasto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, mengharapkan, agar di sisa waktu kampanye, kubu oposisi mau menggunakan ide dan gagasan konkret untuk bersaing merebut simpati rakyat.
"Hal-hal terkait kebijakan fiskal, energi, pangan, peningkatan SDM, akselerasi penguasaan teknologi, kebijakan industri manufaktur dll, program kesehatan dan road map menjadi bangsa pelopor seharusnya dapat menjadi isu yang jauh lebih menarik untuk disampaikan ke publik. Daripada memproduksi konten serangan negatif, ataupun politik daur ulang dengan memanipulasi dukungan tokoh," tutup Hasto.
Baca juga:
Dari Balik Jeruji Penjara, Ahmad Dhani Serukan Menangkan Prabowo-Sandiaga
Timses Prabowo-Sandi: Setelah Ahmad Dhani dan Buni Yani, Siapa Lagi?
TKN Sebut Kampanye Kubu Prabowo Pakai Politik Daur Ulang
Rombongan Timses dan Pendukung Prabowo-Sandi Kunjungi Ahmad Dhani Di Rutan Cipinang
Rupiah Perkasa, Sandiaga Sebut Ada Dampak Baik Buat Pedagang UKM
Penjelasan Sandiaga Soal Temuan JPPR Terkait Donatur Fiktif Dana Kampanye