TKN Jokowi: RI Butuh Pemimpin yang Berpengalaman Mengelola Pemerintahan
"Kelebihan Pak Jokowi adalah fokus menyelesaikan pekerjaan, tidak ragu dan tidak pernah menunda pekerjaan, sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekarang ini. Jokowi tidak peduli dengan dinamika politik, bagi beliau bekerja serius, fokus dan menyelesaikan semua PR bangsa dan negara ini," kata Lukman.
Sejumlah persiapan tengah dilakukan oleh Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadapi debat kedua pada 17 Februari nanti. Tema debat kedua yakni tentang energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy mengatakan, kerja petahana selama empat tahun terakhir sudah sangat bisa dirasakan. Khususnya terkait infrastruktur yang berdampak pada aspek ekonomi serta legacy. Sehingga, dia yakin, Jokowi tak bakal kesulitan menghadapi debat kedua dengan tema tersebut.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
Menurut Lukman, pembangunan infrastruktur bukan saja dalam rangka untuk menjamin konektivitas penduduk dan barang, tetapi juga berdampak ekonomi yang luas, antara lain, menjamin pertumbuhan ekonomi, menjamin penyerapan tenaga kerja, menjamin tumbuhnya dunia usaha, menjamin terjadinya transfer teknologi, dan berimplikasi juga terhadap pengentasan kemiskinan.
Aspek legacy, lanjut Lukman, dimana masyarakat bukan saja dalam negeri tetapi juga luar negeri melihat kemajuan suatu negara dilihat dari penyediaan infrastrukturnya layak atau tidak. Aspek ini penting, untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tengah pergaulan global.
Politikus PKB ini melanjutkan, soal perencanaan yang menjadi sorotan, pada dasarnya 4 tahun pemerintahan Jokowi adalah menjalankan perencanaan yang sudah disusun oleh pemerintahan sebelumnya. Menjalankan perencanaan dan pondasi yang sudah dibuat oleh pemerintahan sebelumnya penting untuk menjamin suistenable pembangunan.
"Kelebihan Pak Jokowi adalah fokus menyelesaikan pekerjaan, tidak ragu dan tidak pernah menunda pekerjaan, sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekarang ini. Jokowi tidak peduli dengan dinamika politik, bagi beliau bekerja serius, fokus dan menyelesaikan semua PR bangsa dan negara ini," kata Lukman dalam pesan singkat, Selasa (12/2).
Lukman pun merasa heran apabila kubu Prabowo-Sandiaga justru menyoroti tentang perencanaan pembangunan di era Jokowi. Dia pun mengingatkan pentingnya perencanaan dan pengalaman seorang pemimpin.
"Itulah sebabnya butuh calon pemimpin yang berpengalaman mengelola pemerintahan, sehingga ketika menjadi pemimpin bisa melanjutkan kemajuan bangsa. Pembangunan harus berlanjut, menuju Indonesia Maju, bukan bongkar pasang yang menyebabkan kita mundur lagi 15 tahun ke belakang," jelas Lukman.
Lukman kembali menjelaskan, soal keterlibatan BUMN dalam membangun infrastrukturp ada dasarnya membangun infrastruktur dapat dibiayai dari berbagai sumber pembiayaan. Di antaranya, APBN/APBD, investasi dalam negeri atau invesatsi luar negeri.
Untuk infrastruktur dasar seperti, jalan, jembatan, listrik, air bersih, lanjut Lukman, umumnya dibayai oleh APBN/APBD terutama yang masuk ke desa-desa. Sehingga sekarang pemenuhan infrastrukur dasar tersebut sangat baik, hampir semua desa dan pelosok sekarang sudah merasakan pembangunan infrastruktur, tanda pemerintah hadir di tengah-tengah mereka.
"Sedang untuk infrastruktur yang lain bisa dibiayai oleh BUMN dan PMA atau joint antara BUMN dan PMA. Untuk infrastruktur yang dibiayai melalui skema investasi, tentu berdasarkan perhitungan ke ekonomian yang matang sehingga menjadi layak dan wajar untuk dibangun. Mana ada pihak swasta mau investasi, tanpa ada perhitungan keekonomian yang layak," tutup dia.
Baca juga:
KPU Tegaskan Pria ngaku Petani Bawang yang Nangis ke Sandi Anggotanya Periode Lalu
Protes Kasus Ketua PA 212, Kubu Prabowo Disarankan Gunakan Instrumen di DPR
Ini Penjelasan Ridwan Kamil atas Dugaan Kampanye Jokowi di Luar Jadwal
Ma'ruf Targetkan Menang 70 Persen di Jabar, Ridwan Kamil 'No Comment'
Fadli Soroti Blunder Jokowi, dari Pembebasan Ba'asyir Hingga Ekonomi Nyungsep