Tolak beri bansos, Ahok dalih pilih perbaiki layanan publik
Tolak beri bansos, Ahok dalih pilih perbaiki layanan publik. Menurutnya, memberikan bantuan sosial secara tunai karena dinilai hanya membuat warga manja dan tidak mendidik masyarakat.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama, ogah memberikan bantuan sosial secara tunai karena dinilai hanya membuat warga manja. Program bantuan nasional juga dianggapnya tidak mendidik masyarakat.
Dia berdalih, akan lebih baik jika pemerintah menyediakan segala program yang tujuan memberikan pelayanan terbaik buat publik. Salah satunya untuk fasilitas kesehatan.
"Siapapun anda asal memiliki KTP DKI atau mereka yang tidak mempunyai KTP DKI kalau sakit masuk Puskesmas akan kita urus, dan jika masuk rumah sakit memilih kelas 3 akan kami tanggung. Jadi mau maki-maki saya dan mendemo saya tetapi kalau sakit asalkan mau masuk kelas 3 akan ditanggung oleh pemprov," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12).
Ahok berjanji ingin memberikan yang terbaik untuk warga dalam hal pelayanan kesehatan. "Saya ingin semua dari anak-anak, bapak ibu, nenek kakek terlayani. Karena keluarga yang baik akan melahirkan anak yang baik dan negara akan menjadi baik. Kalau keluarga kecil sudah pecah belah tiada guna," tegasnya.
Cara itu, dinilainya lebih tepat dari pada sekadar memberikan bantuan untuk warga. "Inilah konsep amal sosial yang dimiliki Basuki dan Djarot," katanya.
Baca juga:
Ahok janjikan warga tak punya KTP DKI bisa berobat gratis di Jakarta
Ahok minta warga ke TPS saat pencoblosan, pilih yang sudah teruji
Ahok ditanya istri: Kamu setiap hari ke Lembang enggak capek?
Ahok tolak tawaran kolega yang mau buatkan posko pembagian sembako
Djarot tegaskan bakal kawal warga belum terdaftar di KPU DKI Jakarta
Pengadang Djarot kampanye ngaku hanya sampaikan aspirasi kasus Ahok
NS, tukang bubur adang Djarot saat berkampanye disidang di PN Jakbar
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.