'Tomy Winata di belakang pencalonan Gatot Nurmantyo itu tidak benar'
Meski mengakui berteman, Tomy menegaskan tak akan mendukung.
Pengusaha Tomy Winata angkat suara terkait anggapan dirinya mendukung mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden 2019. Meski mengakui berteman, Tomy menegaskan tak akan mendukung.
"Pak Tomy Winata tidak mendukung Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai Capres 2019. Pak Tomy hanya berteman biasa dengan Pak Gatot Nurmantyo dan tidak dalam kapasitas mendukung Pak Gatot untuk maju dalam bursa pencapresan tahun 2019," kata Tim Public Relations Tomy Winata, Vivy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/4).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Vivy menjelaskan terkait rumor yang beredar tentang Tomy Winata di belakang Gatot untuk bertarung di Pilpres 2019 tidak benar. Menurutnya, Gatot bakal maju di Pilpres tidak ada kaitannya dengan bos Artha Graha tersebut.
"Pak Tomy Winata tidak pernah mengatakan untuk mendukung Pak Gatot. Kalau sudah ramai diberitakan di publik bahwa Pak Tomy Winata di belakang pencalonan Pak Gatot, itu tidak benar. Kami tegaskan bahwa berita dan kabar itu tidak benar. Kalau Pak Gatot mau maju, itu tidak ada urusannya dengan Pak Tomy," terangnya.
Vivy mengungkapkan, Tomy Winata mendukung pemerintah yang ada untuk menyelesaikan program-program pembangunan yang telah digagas sejak awal kabinet dibentuk. Pemerintahan Jokowi, lanjut dia, sudah bekerja sesuai dengan harapan rakyat dan tugas semua pihak termasuk Tomy Winata untuk mendukung program kerja pemerintahan sekarang agar sukses dan dirasakan seluruh rakyat Indonesia.
"Program pembangunan pemerintah Jokowi-JK sudah sangat bagus. Pak Tomy Winata mendukung pemerintahan Jokowi-JK menyelesaikan proyek-proyek besar, seperti infrastruktur publik sampai ke pelosok daerah," ungkapnya.
Menurut dia, proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah Jokowi, sangat penting untuk mengurai kesenjangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa, meningkatkan lapangan kerja, menghidupi industri dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga sangat agresif dalam proyek-proyek listrik dan itu sangat bagus untuk pembangunan Indonesia ke depan.
"Banyak program pembangunan lain yang sangat berguna untuk mengangkat kesejahteraan rakyat. Di infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan irigasi, kita masih tertinggal jauh dari negara tetangga, seperti Vietnam, maka, mari kita mendukung pemerintah sekarang menyelesaikan program-program pro-rakyat tersebut," ucapnya.
Dia menyebut, pemerintah Jokowi sudah sangat banyak memangkas banyak regulasi yang menghambat investasi. Tomy Winata sebagai pengusaha, tentu menyambut baik program yang bisa membuat akselerasi pembangunan berjalan cepat.
"Intinya, setiap program pemerintah yang pro-rakyat didukung Pak Tomy Winata. Jadi, ke depan jika ada pemberitaan yang mengatakan bahwa Pak Tomy di belakang pencalonan Pak Gatot untuk maju dalam Pilpres 2019, itu berita bohong dan tak benar," ujarnya.
Baca juga:
Sohibul: Kalau Gatot diusung Gerindra kami terima, tapi cawapresnya PKS
Wasekjen Gerindra sebut prediksi Gatot lawan Jokowi di Pilpres 2019 tak relevan
Survei Cawapres: Anies Baswedan 15,3%, AHY 14,8%, Gatot 13,8%
Ini saran Indo Barometer agar Gatot dapat tiket nyapres
Indo Barometer: Gatot paling mungkin dengan Jokowi, Cak Imin dengan Prabowo
Survei Cyrus Network: Jokowi 58,5%, Prabowo 21,8%, Gatot 2,0%