Tujuh kader Demokrat NTB eksodus ke PAN
Ketujuh kader Demokrat ini mengaku eksodus karena merasa nyaman dan perlakuan PAN yang menyambut baik kehadiran mereka juga menjadi salah satu alasan bergabung dengan PAN.
Tujuh kader Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ramai-ramai eksodus ke Partai Amanat Nasional (PAN). Dilansir Antara, tujuh kader Demokrat yang berlabuh ke PAN itu adalah Ketua Komisi Pengawas Daerah (Komwasda) Partai Demokrat NTB Hadi Muchlis, Wakil Komwasda Hamzan Wahyudi, Sekretaris Komwasda Lalu Fahrizaharta dan anggota Komwasda Djuliansyah Ramadhan.
Dua kader lainnya yang juga ikut pindah haluan, yakni H Muhammad Aroman dan M Shaleh Hambali yang merupakan anggota Dewan Kehormatan DPD Demokrat NTB. Selain itu, Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Demokrat NTB Lalu Martayadi juga ikut boyongan ke partai berlambang matahari terbit terbit tersebut.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Ketujuh kader Demokrat ini mengaku eksodus karena merasa nyaman dan perlakuan PAN yang menyambut baik kehadiran mereka juga menjadi salah satu alasan bergabung dengan PAN.
"Cukup kami yang tahu sendiri alasan kami pindah, tetapi yang pasti kami sudah tidak merasa nyaman berada di Demokrat dan keputusan pindah ke PAN sudah kami pikirkan secara matang," ujar Hadi Muchlis di kantor DPW PAN NTB di Mataram, Kamis.
Kader Demokrat lainnya, Lalu Martayadi menuturkan, kepindahannya bersama dengan enam rekannya karena sudah tidak merasa nyaman berada di partai berlambang mercy itu. Namun dia tidak mengungkapkan alasan ketidaknyamanan yang menjadi latar belakang kepindahan mereka.
"Biarlah kami yang tahu. Karena tidak elok kalau kami ceritakan. Tapi pada intinya kami sudah tidak merasa nyaman di tempat yang lama Partai Demokrat," katanya.
Dia buru-buru membantah bahwa kepindahan mereka karena ingin mengincar jabatan atau pun "lompat pagar" untuk menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) pada Pemilu 2019. Sebab, di Demokrat pun mereka tidak ada yang mendaftar sebagai bacaleg. Begitu juga di PAN, mereka tidak mendaftar sebagai caleg PAN.
"Kami pindah ke PAN itu bukan karena mengincar jabatan atau dijanjikan jabatan. Bahkan, selama saya menjadi kader Demokrat pun tidak pernah saya mendaftar sebagai caleg. Tapi murni kita di partai itu karena perjuangan, ingin berjuang dan berbuat kepada rakyat. Apalagi saya sudah lama mengenal baik Ketua DPW PAN sebelum bergabung di Demokrat," ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Ketua DPW PAN NTB H Muazzim Akbar menyambut baik bergabung tujuh kader Demokrat tersebut. Muazzim menyiapkan posisi di PAN untuk ketujuh kader eks Demokrat. Namun Muazzim tidak menyebut posisi apa yang telah dipersiapkan.
"Adalah nanti ditaruh dimana nanti kita tentukan, yang pasti kami menerima dengan tangan terbuka bergabung teman-teman ini, kami sangat "welcome" dan tidak akan membesarkan partai ini bersama sama," katanya.
Muazzim meyakini, kepindahan tujuh kader Demokrat adalah sebuah pilihan yang berasal dari hati nurani. Karena, sesungguhnya berpartai itu tidak lain untuk menyejahterakan masyarakat.
"Parpol itu sebagai kendaraan bagaimana berbuat untuk masyarakat. Tidak ada masalah mau di parpol mana saja. Contoh, kita ketahui bersama kader Demokrat masuk ke partai lain, yakni Ketua DPRD Lombok Timur sudah bergabung ke NasDem. Tentu kembali pada pilihan masing-masing, karena pilihan warga negara itu bebas dan kami pun dari PAN menerima dan sangat terima kasih untuk kita bersama-sama membangun partai ini dan daerah ini melalui PAN," ujar Muazzim.
Sebelumnya sejumlah kader partai Demokrat juga telah eksodus terlebih dahulu ke Partai NasDem, bahkan menjadi Caleg. Sejumlah pengurus inti Partai Demokrat NTB, seperti Ketua Dewan Pembina DPC Demokrat Lombok Barat TGH Hasanain Djuaini, Ketua DPC Lombok Timur Syamsul Lutfi dan Ketua Bappilu Demokrat NTB M Nasib Ikroman pindah ke Partai Nasdem.
Baca juga:
Momen-momen keakraban SBY-Prabowo di tengah panasnya suhu politik
Demokrat belum merapat ke Gerindra, Prabowo akan bertemu SBY 24 Juli
Pindah partai karena uang, politisi kutu loncat dinilai bermoral rendah
Gerindra tepis tudingan lebih dekat dengan Islam garis keras
Gerindra persoalkan menteri daftar caleg tak mengundurkan diri
Anies merasa terhormat diunggulkan jadi cawapres Prabowo dalam survei LIPI