Unggul di Quick Count Pemilu 2019, PDIP Sebut Selaras dengan Jokowi
Unggul di Quick Count Pemilu 2019, PDIP Sebut Selaras dengan Jokowi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun bersyukur atas menanjaknya persentase perolehan suara partainya di Pemilu 2019. Kata dia, penyumbang terbanyak berasal dari wilayah Jawa Tengah.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul di hasil penghitungan cepat atau quick count Pileg 2019 sejumlah lembaga survei. Persentase suara kali ini juga lebih besar dibanding Pemilu 2014 yang hanya mendapatkan 18,95 persen.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun bersyukur atas menanjaknya persentase perolehan suara partainya di Pemilu 2019. Kata dia, penyumbang terbanyak berasal dari wilayah Jawa Tengah.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
"Kalau kita melihat ini (keunggulan PDIP) senafas dengan dukungnya ke Jokowi. Sebagaimana kita lihat semisal Bali, Jateng, Jatim, seluruh Kalimantan, Sulut, NTT, Papua itukan sangat kuat Jokowi dan PDIP dan die hard-nya itu Jateng," kata Hasto di Kebagusan IV Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
"Dan ini memberikan korelasi positif bagi kemenangan Jokowi dan Ma'ruf Amin," sambungnya.
Menurutnya banyak hal yang membuat perolehan suara partainya menanjak. Salah satunya karena tidak mentolelir kadernya yang korupsi.
"Kami tidak mentolelir terhadap mereka yang menyalahgunakan kekuasaan melalui korupsi kami memperkenalkan pemecatan seketika, siapapun tidak diizinkan dicalonkan sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah maupun legislatif," ungkapnya.
Selain itu, PDIP, lanjut Hasto juga memperkuat kualitas kader melalui sekolah dan psikotes. Serta menyempurnakan manajemen partai agar menjadi lebih baik lagi.
"Dan kemudian kami juga memperkuat sekolah partai sehingga tingkat kualitas kader partai melalui psikotes dan kami sudah menjadi partai digital, psikotes kami lakukan online," ucapnya.
(mdk/eko)